Proyek ini direalisasikan dengan dukungan dana pampasan perang dari Jepang. Presiden Soekarno, dengan visi arsitektur monumentalnya, ingin menciptakan sebuah landmark yang mencerminkan identitas Indonesia yang baru merdeka.
Hotel Indonesia yang megah dengan 14 lantai menjadi ikon kemajuan bangsa dan simbol keberhasilan penyelenggaraan Asian Games.
Baca Juga: Beragam Objek Wisata di Kota Tua Jakarta
Pembangunan HI tidak hanya melibatkan konstruksi fisik gedung, tetapi juga melibatkan persiapan tenaga ahli di bidang perhotelan.
Untuk itu, sejumlah individu dikirim ke Amerika untuk mendapatkan pelatihan khusus.
Keterlibatan banyak pihak dalam memajukan proyek ini menciptakan daya tarik tersendiri, tidak hanya sebagai bangunan fungsional, tetapi juga sebagai wujud keahlian dan kebanggaan nasional.
Baca Juga: Menelusuri Jejak Sejarah Kota Tua Jakarta: Dari Pelabuhan Sunda Kelapa Hingga Pusat Budaya Modern
Hotel Indonesia bukan hanya sebuah tempat inap, melainkan warisan bersejarah yang harus dijaga.
Meskipun telah mengalami transformasi seiring berjalannya waktu, tetap saja, Hotel Indonesia tetap menjadi satu dari sedikit monumen yang menyimpan kenangan akan masa kejayaan Indonesia dan menjadi daya tarik bagi warga lokal maupun wisatawan mancanegara.