KetikPos.com - Dalam suasana meriah Idul Fitri, masyarakat desa di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, menjalankan tradisi yang sudah turun-temurun, yaitu makan bersama di Masjid setelah pelaksanaan Shalat Idul Fitri.
Acara ini bukan hanya sekadar memenuhi kebutuhan fisiologis, tetapi juga menjadi momentum yang sangat dinanti-nanti sebagai ajang silaturahim dan kebahagiaan keluarga.
Jamaah yang memadati Masjid usai Shalat Idul Fitri tidak hanya berkumpul untuk melaksanakan ibadah, tetapi juga segera menjalankan tradisi makan bersama dan silaturahim.
Jurai Tue (Ketua Adat) Desa Jati, Saripul Rahman, menjelaskan bahwa kebiasaan ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan nilai-nilai masyarakat setempat.
"Setiap lebaran, terutama Idul Fitri, masyarakat di sini selalu menjalankan tradisi makan bersama di masjid sekaligus bersilaturahim.
Hal ini menjadi warisan turun-temurun yang menguatkan ikatan sosial dan kekeluargaan," ujar dia usai lebaran lalu.
Tradisi makan bersama ini tidak hanya melibatkan penduduk lokal, tetapi juga melibatkan hampir seluruh kerabat yang merantau.
Bagi mereka yang jarang bertemu, lebaran adalah saat yang tepat untuk berkumpul kembali, mengobati kerinduan yang telah lama terpendam.
Seorang perantau dari Lampung, Agus, mengungkapkan pengalamannya, "Saya sudah lebih dari sepuluh tahun tidak pulang ke kampung halaman, dan lebaran tahun ini baru sempat. Meskipun banyak perubahan, tetapi tujuan pulang kampung untuk lebaran bersama keluarga, sekaligus silaturahim."
Tradisi ini bukan hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga menjadi sarana untuk menjalin dan menguatkan hubungan keluarga serta merayakan kebersamaan.
"Kami tidak hanya berkumpul untuk makan bersama, tetapi juga saling berbagi cerita, tertawa bersama, dan merayakan kebahagiaan lebaran dengan penuh syukur," tambah Ipul.
Menu yang disajikan pada acara makan bersama ini mayoritas berasal dari khas kampung halaman, menciptakan suasana nostalgia bagi mereka yang tinggal di rantau.
Hidangan kesukaan yang kembali dinikmati membawa kenangan indah dan menguatkan rasa cinta terhadap akar budaya.
Masyarakat setempat sepakat bahwa tradisi ini tidak hanya membawa kebahagiaan pada momen lebaran, tetapi juga memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan solidaritas di antara mereka.