Benarkah Keris Palembang ada Kaitannya dengan Keris Bugis?

KetikPos.com -- Budaya keris di Pulau Sumatera, terutama di Palembang, awalnya merupakan warisan dari Jawa dan kemudian berkembang dengan memasukkan pengaruh budaya keris dari Bugis Sulawesi Selatan.

Meskipun bukan asli dari masyarakat Palembang, budaya keris ini lambat laun menjadi bagian integral dari identitas budaya mereka.

Sejarah awal mencatat bahwa keris Jawa pertama kali masuk ke Palembang pada era Sunda Pajajaran. Sanggabumi, seorang empu yang hijrah ke Barat (Sumatera), menjadi perantaranya (Untoro, 1979: 80).

Keturunan empunya, terutama Empu Sombro dari Pajajaran, dianggap sebagai leluhur para pembuat keris dan peralatan pertanian di Palembang hingga saat ini (Wawancara, Samto, 2006).

Persebaran budaya keris dari Jawa ke Sumatera semakin luas pada era Singasari (abad ke-13) dan Majapahit (abad ke-14).

Ekspedisi Pamalayu yang dipimpin oleh Prabu Kertha Negara dari Singasari pada tahun 1197 Saka (1275 Masehi) dan penaklukan Majapahit atas Melayu pada tahun 1276 Masehi menjadi poin penting dalam penyebaran budaya keris di Sumatera (Hasrinuksmo, 2008: 33-34; Riana, 2009: 96-97).

Hubungan dekat antara Demak dengan kasultanan di Sumatera, terutama Palembang, memperkuat pengaruh budaya keris.

Ekspedisi Adipati Unus ke Malaka pada tahun 1511 Masehi, didukung oleh Kasultanan Palembang, memiliki peran besar dalam menyebarkan keris ke Sumatera, Malaka, dan semenanjung Malaya (Hasrinuksmo, 2008: 458-459).

Sultan Agung dari Mataram (1591-1645 Masehi) juga memberikan sumbangan besar dalam persebaran budaya keris ke Palembang.

Hubungan politik dengan raja-raja Sumatera seringkali dipererat dengan pemberian hadiah berupa keris (Hasrinuksmo, 2008: 426-427).

Pemberian hadiah tersebut menjadi faktor penting dalam memperkaya tradisi keris di Palembang.

Selain pengaruh dari Jawa, keris di Sumatera, terutama Palembang, juga menerima pengaruh dari budaya keris Bugis.

Masuknya keris Bugis ke Sumatera diperkirakan terjadi pada awal abad ke-16. Gaya mata keris, warangka, dan hulu keris di Sumatera, khususnya Palembang, sering menunjukkan kemiripan dengan gaya keris Bugis.

Cara mengenakan keris oleh masyarakat Sumatera juga cenderung mirip dengan cara mengenakan keris masyarakat Bugis.