Asal Mula Gelar Kebangsawanan Palembang Darussalam

photo author
DNU
- Sabtu, 20 Januari 2024 | 10:03 WIB
SMB II digunakan di mata uang pecahan Rp 10.000 (dok koleksi Museum SMB II Palembang)
SMB II digunakan di mata uang pecahan Rp 10.000 (dok koleksi Museum SMB II Palembang)

 

KetikPos.com -- Gelar kebangsawanan di Palembang Darussalam memiliki sejarah panjang yang melibatkan perubahan gelar seiring perjalanan waktu dan pergantian penguasa.

Gelar-gelar ini menjadi identitas dan simbol kehormatan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Berikut adalah ikhtisar mengenai asal-usul gelar kebangsawanan di Palembang Darussalam:

Baca Juga: Melacak Jejak Sejarah yang Mengagumkan di Museum SMB II di Tepi Sungai Musi

  1. Awal Mula Gelar: Kyai Gede (Ki Gede) Gelar pertama yang digunakan pada masa awal Kerajaan Palembang adalah "Kyai Gede" yang singkatannya adalah "Ki Gede." Gelar Kyai adalah penghormatan kepada seseorang yang dianggap bijak atau memiliki keturunan bangsawan. Gelar ini pertama kali digunakan oleh Ki Gede Ing Suro dan Ki Gede Ing Ilir, yang merupakan peletak dasar sistem kerajaan Islam Palembang.

  2. Perubahan Gelar: Kemas dan Pangeran Seiring waktu, gelar Kyai Gede digantikan oleh gelar "Kemas" pada masa Kemas Anom Dipati Jamaluddin. Pergantian ini juga melibatkan penggunaan gelar Pangeran ketika Palembang berada di bawah pengaruh Kesultanan Mataram. Gelar Pangeran diberikan kepada anak laki-laki dari Raja.

  3. Perubahan Struktur Kekuasaan: Sultan dan Raden Puncak perubahan gelar dan struktur kerajaan terjadi saat Pangeran Ario Kesumo Abdurrohim (Kemas Hindi) memisahkan diri dari Kesultanan Mataram dan memproklamirkan berdirinya Kesultanan Palembang Darussalam. Gelar Sultan diperkenalkan, dan gelar Raden dan Raden Ayu diberikan kepada anak-anaknya.

  4. Gelar Masagus dan Kiagus: Tradisi Pernikahan Gelar Masagus (Mgs) dan Kiagus (Kgs) diperkenalkan pada masa Sultan Muhammad Mansyur Jayo Ing Lago. Gelar ini diberikan kepada keturunan yang menikah dengan orang yang tidak memiliki gelar atau berasal dari golongan rakyat.

  5. Hubungan dengan Kyai Bagus Abdurrohman Kyai Bagus Abdurrohman, seorang ulama keturunan Hadramaut, menjadi pahlawan yang membela Kerajaan Palembang. Gelar Kiagus (Kgs) disebut berasal dari Kyai Bagus, yang merupakan singkatan dari Kyai Bagus. Keturunan Kyai Bagus Abdurrohman diamanahkan untuk menghormati keturunannya.

  6. Gelar-gelar Lain: Masayu dan Nyayu Gelar-gelar lain seperti Masayu (Msy) dan Nyayu (Nya) juga muncul sebagai bentuk kebangsawanan di Palembang Darussalam. Gelar-gelar ini mencerminkan hubungan keluarga dan keturunan dengan kalangan penguasa.

Baca Juga: Sultan Palembang Darussalam: Daftar Penguasa dan Kiprah Kesultanan

Gelar-gelar kebangsawanan di Palembang Darussalam bukan hanya simbol status sosial, tetapi juga mencerminkan sejarah, tradisi pernikahan, dan hubungan kekeluargaan yang erat.

Perubahan gelar seiring perjalanan sejarah mencerminkan dinamika politik dan sosial di wilayah ini.

 
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X