Namun, seiring berjalannya waktu, ia kini mampu membeli kemplang dalam jumlah yang lebih besar, antara 1.000 hingga 2.000 buah.
Pembeli kemplang bakar biasanya datang langsung ke lokasi, baik dari Palembang sendiri maupun luar kota, untuk membeli sebagai oleh-oleh atau buah tangan.
Harga kemplang tunu bervariasi tergantung pada jumlahnya, dengan kantong kecil isi 11 buah dijual Rp15.000, sedangkan kantong agak besar (isi 22 buah) dijual Rp25.000 per kantong.
Semangat dan Tantangan
Para ibu-ibu yang memanggang kemplang bakar ini terlihat menggunakan bedak yang terbuat dari tepung beras dicampur kunyit.
Bedak ini digunakan untuk melindungi wajah mereka dari panasnya kayu arang selama proses pemanggangan.
Meskipun pendapatan yang diperoleh tidak besar, pekerja ini tetap semangat dalam menjalankan usaha mereka.
Rodiah berharap agar pemerintah dapat memberikan bantuan, terutama dalam hal permodalan, untuk membantu pengembangan usaha kecil mereka.
Selama ini, mereka telah menjalankan usaha ini dengan modal terbatas dan belum menerima bantuan dari pemerintah.
Meskipun menghadapi sejumlah tantangan, semangat dan keuletan para ibu rumah tangga di kampung kemplang bakar ini menciptakan aroma harum keberhasilan dalam menjalankan usaha kecil mereka.
Keberadaan kampung kemplang bakar di Palembang bukan hanya sekadar tempat jualan, tetapi juga menjadi bagian dari warisan budaya dan kearifan lokal yang patut dijaga dan dilestarikan.