Sebagai kejutan akhir Sidang Umum, hari lahir dua pahlawan Indonesia, Keumalahayati dan AA Navis, dijadikan hari perayaan internasional UNESCO.
Keumalahayati, laksamana perempuan pertama di dunia, dan AA Navis, sastrawan terkemuka, diabadikan sebagai simbol keberanian dan kebudayaan Indonesia.
Prestasi Indonesia di UNESCO 2023 bukan hanya sekadar capaian, melainkan sebuah pencapaian gemilang yang mencerminkan kontribusi nyata dalam memajukan pendidikan, ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan komunikasi global.
Indonesia, dengan tangan terbuka, menyambut era baru dalam diplomasi internasional.(***)