Tempoyak: Menyelami Kelezatan Fermentasi Durian dalam Ragam Kuliner Indonesia

photo author
DNU
- Minggu, 28 Januari 2024 | 06:55 WIB
tempoyak, proses fermentasi dari durian (facebook @ummuarkhan)
tempoyak, proses fermentasi dari durian (facebook @ummuarkhan)

 

KetikPos.com -- Tempoyak, hidangan khas etnis Melayu di pulau Sumatra dan Kalimantan, mengundang petualangan rasa dengan sentuhan unik dari durian yang telah mengalami proses fermentasi.

Sebagai lauk nasi dan bumbu masakan, tempoyak hadir dalam beragam varian yang menggugah selera.

Ragam Hidangan Tempoyak:

Tempoyak merambah seluruh Indonesia, khususnya di Sumatra dan Kalimantan. Gulai tempoyak, sambal tempoyak, brengkes tempoyak, hingga seruit dengan paduan ikan, udang, atau daging ayam, memperkaya ragam kuliner Nusantara.

Baca Juga: Sensasi Pedas dan Gurih Pindang Tempoyak: Eksplorasi Kenikmatan Tradisional

Warisan Budaya Takbenda:

Mulai diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB) dari provinsi Jambi sejak 2011, tempoyak, bersama Tanjak, menjadi simbol keberagaman kuliner Sumatera Selatan pada tahun 2019.

Sebuah penghargaan atas peran tempoyak dalam menjaga kearifan lokal.

Baca Juga: Festival Durian, Gubernur Akui Kualitas Durian Lokal Setara Ekspor

Sejarah dan Proses Fermentasi:

Proses fermentasi tempoyak berakar dalam sejarah Nusantara.

Masyarakat Melayu, dengan pengetahuan fermentasi yang diwarisi dari nenek moyang, mengolah durian dalam wadah tertutup selama 7 hari.

Kerajaan Melayu Jambi memainkan peran penting dalam menyebarkan tempoyak melalui migrasi masyarakat Melayu.

Baca Juga: Pindang Ikan Salai Palembang: Petualangan Rasa dari Sungai Musi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X