Rumah Adat PALI dibangun dengan kayu murni, yang dipercaya memiliki kekuatan dan daya tahan yang lama.
Ornamen ukiran jati yang indah memberikan nilai budaya tersendiri pada setiap struktur bangunan, mencerminkan sejarah, geografis, dan lingkungan suku sekitarnya.
Dengan loteng yang tinggi, pintu dan jendela lebar, rumah adat ini memberikan udara yang sejuk dan terang, menciptakan atmosfer yang nyaman bagi penghuninya.
Baca Juga: Rumah Baghi Lahat Masih Lestari
Dapur dan Pawon:
Bagian belakang rumah adat dilengkapi dengan dapur atau pawon, dengan "papi" tempat salai ikan dan lainnya.
Serambi depan dibuat dari kayu jarang-jarang atau kerang-kerang agar udara masuk menjadi dingin dan terang, memberikan penghuni kesempatan untuk melihat ke luar rumah dengan leluasa.
Mukun Sebagai Tradisi:
Tradisi mukun, yang terbagi menjadi mukun besar berwarna putih dan mukun kecil berwarna biru, menjadi bagian penting dalam perayaan pernikahan dan keluarga.
Mukun besar digunakan untuk keluarga dekat, sementara mukun kecil diperuntukkan bagi keluarga yang lebih jauh.
Baca Juga: Rumah Kapitan Tan di Bogor, Terkait juga dengan Kuliner Asinan Gedong Dalam
Harapan dan Dampak Positif:
Dengan dibangunnya Rumah Adat PALI dan kegiatan pengenalan baju adat, diharapkan dapat menjadi ikon wisata yang menarik dan memukau di Kabupaten PALI.
Selain sebagai destinasi wisata, rumah adat ini menjadi sarana untuk memelihara, mengembangkan, dan mengajarkan nilai-nilai budaya dan tradisi kepada generasi muda.