KetikPos.com - Palembang, kota yang memancarkan pesona sejarahnya melalui setiap sudutnya, menyimpan salah satu harta berharga, yakni Kampung Kapitan.
Sebuah tempat yang membawa kita kembali pada masa kejayaan perdagangan dan keberagaman budaya Tionghoa di tanah Palembang.
Tepat di tepi Sungai Musi, Kampung Kapitan memamerkan keindahan arsitektur dan warisan budaya yang tak ternilai harganya.
Baca Juga: Menelusuri Keindahan Pulau Kemaro: Destinasi Wisata Romantis di Palembang
Sejak abad ke XIV, kampung ini telah menjadi pusat kehidupan bagi masyarakat etnis Tionghoa di Palembang.
Dan bukan sekadar tempat tinggal, Kampung Kapitan juga menjadi pusat perdagangan yang berpengaruh dan bahkan menjadi basis pemerintahan di masa kolonial Belanda.
Sorotan tidak hanya terfokus pada keberadaan fisik kampung ini, tetapi juga pada tokoh-tokoh penting di dalamnya.
Salah satu nama yang menonjol adalah Lioang Taow Ming, kepala kantor dagang Cina yang memiliki pengaruh besar di komunitasnya.
Warisan kepemimpinan dan kebijaksanaannya dilanjutkan oleh Tjoa Kie Tjuan dan kemudian oleh putranya, Tjoa Han Him, yang memberi Kampung Kapitan gelar dan julukan yang dikenal hingga saat ini.
Saat menginjakkan kaki di kawasan Kampung Kapitan, kita akan disambut oleh dua bangunan bersejarah yang masih berdiri tegak.
Baca Juga: Sekilas Tentang Sejarah Kampung Kapitan
Dua rumah ini, dikenal sebagai rumah kayu dan rumah batu, menyimpan cerita panjang tentang kehidupan dan kegiatan masyarakat Tionghoa di masa lampau.
Meskipun hanya dua yang tersisa dari 15 bangunan, keberadaan keduanya menjadi saksi bisu dari kejayaan masa lalu.
Artikel Terkait
Kampung Kapitan: Harmoni Budaya di Pinggir Sungai Musi
Wisata Sejarah dan Keunikan Budaya di Kampung Kapitan Palembang
Rumah Kapitan Tan di Bogor, Terkait juga dengan Kuliner Asinan Gedong Dalam
Sekilas Tentang Sejarah Kampung Kapitan