Ritual Kebudayaan dan Kepercayaan
Selain sebagai tempat wisata sejarah, Bukit Siguntang juga sering menjadi lokasi untuk berbagai ritual kebudayaan dan keagamaan.
Ritual-ritual ini merupakan warisan budaya yang telah dilestarikan oleh masyarakat sejak zaman Kerajaan Sriwijaya.
Salah satu ritual yang sering dilakukan adalah mandi kembang di depan makam Raja Sigentar Alam.
Para pengunjung, baik dari dalam maupun luar kota, datang untuk menyampaikan nazarnya di depan makam-makam tersebut.
Baca Juga: Nila Utama, Tokoh Melayu Asal Bukit Siguntang yang Terlupakan di Kampung Halamannya
Ritual mandi kembang dilakukan dengan menggunakan bunga sebagai perlengkapan. Setelah mandi kembang, doa-doa pun dipanjatkan sebagai ungkapan harapan dan rasa syukur.
Ritual lainnya adalah mencuci muka dari air di dalam kendi yang diletakkan di atas makam Puteri Kembang Dadar.
Dipercaya bahwa air kendi tersebut memiliki kekuatan untuk mencerahkan wajah dan membawa keberuntungan.
Tidak hanya itu, ada juga ritual menggunakan sepotong bambu untuk mencoba peruntungan.
Jika bentangan tangan seseorang melebihi atau kurang dari batasan yang ditandai dengan karet gelang, keinginannya dipercaya akan terkabul.
Keinginan yang disampaikan biasanya trkait jodoh, kekayaan, pendidikan, hingga jabatan.
Kalau keinginan terpenuhi, biasanya ditandai dengan membayar nazar.
Bisa dalam bentuk buah-buahan atau ayam panggang ataupun bentuk lainnya.
Pengunjung Lokal dan Turis Mancanegara