KetikPos.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) bersama dengan Dicoding kembali mempersembahkan program Baparekraf Developer Day (BDD) 2024 dengan tema "Mengejar Kesenjangan Keterampilan Digital: Menuju Indonesia Digital".
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya, mengungkapkan dalam "The Weekly Brief With Sandi Uno" di Jakarta, Senin (4/3/2024), bahwa nilai ekonomi digital Indonesia pada tahun 2023 mencapai 82 miliar dolar AS dan diproyeksikan tumbuh menjadi 109 miliar dolar AS pada tahun 2025. Ini memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk memimpin di era digital.
Namun, Nia juga menyampaikan keprihatinan tentang kesenjangan keterampilan digital antara permintaan dan ketersediaan tenaga kerja.
"Kita perlu mengatasi kesenjangan ini agar Indonesia dapat benar-benar memanfaatkan potensi ekonomi digitalnya," ujarnya.
Dalam upaya mengatasi kesenjangan tersebut, Kemenparekraf/Baparekraf bersama Dicoding meluncurkan BDD 2024.
Program ini diharapkan dapat menjadi fondasi bagi generasi muda yang kreatif, inovatif, dan kompetitif di era digital.
Program BDD 2024 fokus pada peningkatan kapasitas dan kompetensi pelaku ekonomi kreatif, terutama di subsektor aplikasi, gim, pengembangan web, dan Internet of Things (IoT). Yuana Rochma Astuti, Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital Kemenparekraf/Baparekraf, menjelaskan bahwa hingga tahun 2030, kebutuhan akan talenta digital Indonesia diperkirakan mencapai 9 juta.
Namun, institusi formal seperti perguruan tinggi hanya mampu menghasilkan sekitar 200 ribu per tahun.
"Diperlukan kerja sama dengan industri untuk mengakselerasi kehadiran talenta digital Indonesia. BDD 2024 menjadi peluang bagi 1.000 calon talenta digital tanah air," kata Yuana.
BDD 2024 sendiri akan berlangsung secara luring pada 9 Maret 2024 di Bandung, Jawa Barat. Tahap pendaftaran peserta sedang berlangsung, dan akan dipilih 1.000 peserta yang berhak mengikuti program ini.
Narenda Wicaksono, CEO Decoding Indonesia, menjelaskan bahwa BDD 2024 akan menawarkan enam track pembelajaran, termasuk android developer, front end web developer, machine learning developer, multi platform app developer, back end developer, dan data scientist. Keenam track ini dipilih sesuai dengan kebutuhan industri saat ini.
Alumnus BDD 2023, Cris Yustianto Putra Tangdialla, berbagi pengalaman positifnya. Ia menyatakan mendapatkan manfaat besar, terutama dalam mengikuti perkembangan teknologi yang cepat.
"Perkembangan teknologi di industri bergerak cepat, bulan per bulan banyak perubahan. Karenanya kita harus mengejar di situ. Pendidikan informal di luar kuliah menjadi penting," ujar Cris.
Dengan berbagai upaya seperti BDD 2024, diharapkan Indonesia dapat menghadapi tantangan global dalam era digital dengan sumber daya manusia yang kompeten dan siap bersaing di pasar internasional.(***)