Selama Malamang, terdengar nyanyian-nyanyian pujian dan doa-doa yang melantun, mengiringi masyarakat dalam menyambut Ramadan.
Ritual ini bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga bentuk ungkapan syukur dan rasa bersyukur atas karunia bulan Ramadan yang akan segera tiba.
Malamang bukan hanya tentang makanan dan pakaian, tetapi juga tentang memupuk rasa persatuan dan toleransi.
Masyarakat Sumatra Barat mengajarkan bahwa kebersamaan dalam perbedaan adalah kekayaan yang patut dijaga.
Inilah hikmah dari Malamang, sebuah tradisi yang mencerminkan keindahan budaya dan spiritualitas dalam menyambut bulan penuh berkah, Ramadan.(***)