Pasar Papringan: Melangkah Kembali ke Masa Lampau dalam Hutan Bambu Temanggung

photo author
- Jumat, 15 Maret 2024 | 11:45 WIB
Ilustrasi Pasar  (tangkapan layar insragram @pariwisata.palembang)
Ilustrasi Pasar (tangkapan layar insragram @pariwisata.palembang)

 

KetikPos.com - Dusun Ngadiprono, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, bukanlah sekadar nama lokasi.

Di balik namanya tersembunyi sebuah tempat yang mengajak kita melintasi zaman, merasakan aroma masa lalu, dan menemukan kedamaian di tengah hutan bambu yang rimbun.

Inilah Pasar Papringan, sebuah destinasi unik yang menawarkan lebih dari sekadar pengalaman berbelanja.

Berlokasi di kebun bambu seluas 2500 meter, Pasar Papringan Temanggung tidak hanya menjadi tempat jual-beli barang, tetapi juga sebuah perjalanan melintasi sejarah.

Konsep pasar ini mengikuti jejak pasar-pasar tradisional di Jawa zaman dahulu dengan segala keautentikannya.

Dari lokasi yang tersembunyi di tengah hutan bambu, mata uang yang digunakan, hingga seragam penjual dengan kain lurik, semuanya dirancang untuk menghadirkan nuansa pasar tempo dulu yang kental.

Namun, keunikan Pasar Papringan tidak hanya terletak pada konsepnya yang autentik, tetapi juga pada misi konservasi lingkungan dan budaya lokal yang diusungnya. Dibentuk dan dikelola oleh pemuda-pemuda Dusun Ngadiprono yang tergabung dalam Komunitas Mata Air, pasar ini menjadi simbol kepedulian terhadap lingkungan.

Dengan bantuan dari Komunitas Spedagi, lahan rumpun bambu yang dulunya area pembuangan sampah berhasil diubah menjadi destinasi wisata yang ramah lingkungan.

Pengalaman berbelanja di Pasar Papringan juga menawarkan sensasi yang berbeda.

Mata uang yang digunakan adalah pring, semacam koin bambu dengan nilai tertentu, mengingatkan kita pada transaksi di pasar Jawa tempo dulu.

Lapak-lapak di pasar ini mayoritas menggunakan bahan dari bambu, menambah kesan alami dan ekologis. Dengan begitu, setiap pembelian di pasar ini juga menjadi kontribusi untuk pelestarian lingkungan.

Selain menjadi tempat untuk berbelanja, Pasar Papringan juga menjadi pusat kulineran dan seni. Pengunjung dapat menikmati berbagai kuliner khas Temanggung, seperti gemblong, mendut, glanggem, jenang, srowol, kimpul kukus, lentheng, sego jagung, lontong mangut, dan kopi asli Temanggung. Selain itu, pasar ini juga menjadi tempat untuk menemukan berbagai produk kerajinan bambu dan hasil pertanian lokal.

Dengan berbagai fasilitas pendukung, seperti area permainan anak-anak, perpustakaan mini, musala, dan homestay di rumah warga setempat, Pasar Papringan menjadi destinasi wisata yang cocok untuk seluruh anggota keluarga. Setiap sudut pasar ini dipenuhi dengan kehangatan dan keramahan masyarakat setempat, menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi setiap pengunjung.

Dengan konsepnya yang unik dan keberadaannya yang berdampingan dengan keindahan hutan bambu Temanggung, Pasar Papringan berhasil menarik perhatian pengunjung dari berbagai daerah. Banyak wisatawan dari luar kota yang datang untuk merasakan pengalaman berbelanja dan berwisata di pasar tempo dulu ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ujang Ketik Pos

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Rekomendasi

Terkini

X