KetikPos.com -- Talk Sriwijaya Community (TSC) menggelar diskusi bertema "Mencari Solusi Tingginya Harga Sembako Saat Ini" di Cafe Pojok Tembesu (Kopi Nusantara), Palembang.
Diskusi Sabtu (16/3/2024) ini bukan hanya menjadi ajang bertukar pikiran, tetapi juga langkah awal yang penting dalam upaya menciptakan lingkungan ekonomi yang lebih stabil dan berkeadilan bagi masyarakat Palembang.
Gagasan penyelenggaraan diskusi ini berasal dari Agus Harizal, Pemimpin Redaksi Suara Nusantara dan Koransn.com, yang didukung oleh sejumlah wartawan senior di Sumsel.
Baca Juga: Talk Sriwijaya Community Gelar Diskusi Perdana : Mencari Solusi Tingginya Harga Sembako
Dukungan penuh juga diberikan oleh Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Komisaris Daerah (Komda) Wilayah Sumsel dan Lampung, mencerminkan komitmen bersama dalam menyelesaikan masalah yang menjadi perhatian publik.
Diskusi dipandu dengan cermat oleh Agus Harizal sebagai pembawa acara, dibantu oleh moderator diskusi Eko Prasetyo Redpel dari RMOL Sumsel.
Narasumber utama yang dihadirkan meliputi Plh Kepala Dinas Perdagangan Sumsel Henny Yulianti SIP MM, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel Ir Ruzuan Efendi MM, serta Dr Ir M Umar Harun MS dari Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya.
Dalam paparannya, Henny Yulianti SIP MM, Plh Kepala Dinas Perdagangan Sumsel, menjelaskan berbagai langkah yang telah diambil oleh Pemerintah Pemprov Sumsel untuk mengatasi tingginya harga sembako.
Salah satu langkah yang diambil adalah mengadakan kegiatan Pasar Murah yang dilakukan bekerjasama dengan BUMD.
Diharapkan langkah-langkah tersebut dapat membantu mengendalikan harga sembako dan memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.
Sementara itu, Ir Ruzuan Efendi MM, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel, memaparkan bahwa Provinsi Sumsel merupakan daerah lumbung pangan nomor lima nasional dengan ketersediaan beras yang mencukupi.
Namun, fluktuasi harga tetap terjadi akibat meningkatnya permintaan pasar menjelang perayaan agama.
Dr Ir M Umar Harun MS, Dosen Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, menyoroti fenomena kenaikan harga sembako yang terjadi menjelang bulan puasa dan lebaran setiap tahun.