Pada tahun 2000-an, jam tersebut tidak lagi digunakan karena tidak ada lagi ahli falak yang sering datang ke masjid ini dan meneruskan tradisi penggunaan jam matahari tersebut.
Baca Juga: Menyelusuri Keagungan Masjid Agung Palembang: Warisan Sejarah Nan Megah
Meskipun demikian, jam matahari ini tetap menjadi saksi bisu dari sejarah masjid dan peradaban Islam di Palembang.
Dengan kehadirannya, ia mengingatkan kita akan perjalanan panjang Islam di wilayah ini dan bagaimana praktik-praktik keagamaan telah berkembang dan berubah dari masa ke masa.