Kisah awal kariernya cukup menarik karena ia mendapatkan tawaran peran secara tidak sengaja, ketika ia dan sahabatnya, Gito Rollies, melihat Roy Marten sedang syuting di kawasan ITB, Bandung.
Baca Juga: Aktor Laga Johan Saimima Tutup Usia, Dikebumikan di TPU Puncak Sekuning
Sejak itu, Barry dikenal luas sebagai aktor laga yang memainkan peran-peran yang mengagumkan dalam berbagai film.
Pada tahun 1983, Barry Prima memutuskan untuk menikah dengan artis Eva Arnaz. Namun, pernikahan mereka hanya bertahan selama lima tahun saja.
Setelah itu, Barry kembali menikah, namun ia memilih untuk merahasiakan sosok istrinya dari publik. Dari pernikahan tersebut, ia dikaruniai dua orang anak, yakni Feony Elizabeth Johanna Knoch dan Ferozy Barry.
Kehidupan pribadi Barry Prima tidak selalu berjalan mulus. Pernah terjadi insiden yang mengejutkan ketika putrinya, Feony Elizabeth, mengalami masa hilang selama dua hari.
Feony, yang mengidap skizofrenia paranoid, meninggalkan rumah dengan sepeda motor putih Honda Beat Street dan terakhir terlihat di kawasan Sarijadi, Bandung. Beruntung, Feony berhasil ditemukan setelah pencarian yang intensif.
Kehadiran Barry Prima dalam dunia seni peran tidak hanya menginspirasi melalui karya-karyanya di layar, tetapi juga melalui pengalaman hidupnya yang penuh warna.
Sebagai salah satu aktor laga legendaris Indonesia, Barry Prima tetap menjadi ikon bagi banyak orang hingga saat ini.