Perjalanan Legenda: Solvil et Titus

photo author
DNU
- Senin, 8 April 2024 | 08:41 WIB
Iklan lama jam Titus (tangakapan layar @jurnalasia.com)
Iklan lama jam Titus (tangakapan layar @jurnalasia.com)

KetikPos.com -- Paul Ditisheim (1868-1945) adalah tokoh besar dalam industri jam Swiss pada masanya. Keahliannya tidak hanya terbatas pada pembuatan jam, tetapi juga sebagai seorang penemu yang menginspirasi lahirnya salah satu merek jam terkenal, yaitu Solvil et Titus.

Pada tahun 1887, Ditisheim memberi nama salah satu model jam tangannya dengan nama Titus, mengambil inspirasi dari seorang tokoh Romawi yang terkenal akan keahliannya.

Desa Sonvilier di Jura, tempat pabrik jam pertama berdiri, memberikan kontribusi pada nama merek ini, menggabungkan "Solvil" dan "Titus".

Baca Juga: Eksplorasi Titus Calypsomatic Gen 2: Sebuah Perhiasan Waktu yang Bermartabat

Sejak awal, Solvil et Titus membedakan dirinya dengan presisi dan inovasi. Produk-produknya terus mencatatkan presisi yang luar biasa, yang diakui oleh berbagai pengadilan internasional, termasuk Observatorium Kerajaan Kew-Teddington dan Neuchâtel.

Dengan desain yang indah dan fungsional, jam-jam Solvil et Titus menjadi sangat dicari oleh para penggemar jam di seluruh dunia.

Pada tahun 1930, Solvil et Titus mengalami perubahan kepemilikan ke tangan Paulus-B. Vogel.

Vogel membawa perubahan signifikan dalam strategi pemasaran dan distribusi merek ini, memperluas jangkauan pasar mereka ke pasar internasional yang lebih luas.

Pada periode ini, Solvil et Titus menjadi salah satu pemimpin dalam industri jam Swiss.

Baca Juga: Jam Matahari: Artefak Bersejarah di Halaman Masjid Agung Palembang

Era pasca Perang Dunia Kedua melihat Solvil et Titus berkembang dengan pesat. Dukungan dari Société des Garde-Temps SA (SGT) membantu merek ini untuk berkembang di pasar-pasar baru di seluruh dunia.

Kemitraan ini memperkuat posisi Solvil et Titus sebagai salah satu merek jam yang paling dihormati dan diinginkan di dunia.

Pada tahun 1988, Solvil et Titus memulai kampanye iklan ikonisnya di Asia, menampilkan diva Anita Mui dalam sebuah cerita cinta romantis di Shanghai kuno.

Baca Juga: Erick Bertolak ke Swiss Mohon Doa agar Sukses Lobi Piala Dunia U-20 Tetap di Indonesia, Warganet pun Doakan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X