Kebangkitan Aksara Komering: Menjaga Warisan Budaya di Sumsel

photo author
- Minggu, 19 Mei 2024 | 09:16 WIB
Aksara
Aksara

 

KetikPos.com - Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, yang dikenal sebagai tempat lahirnya peradaban Suku Komering, menyimpan kekayaan budaya yang luar biasa. Di antara harta karun budaya tersebut, Aksara Komering menonjol sebagai salah satu warisan yang paling berharga.

Aksara ini bukan sekadar sistem tulisan, melainkan cerminan dari sejarah panjang dan kebudayaan yang kaya.

Pada masa lampau, Aksara Komering merupakan media komunikasi yang sangat efektif dan efisien.

Para leluhur Suku Komering menggunakan aksara ini untuk menulis berbagai teks penting seperti mantra, wasiat, silsilah keluarga, serta resep ramuan obat dan racun.

Sebagai bagian dari rumpun surat ulu, Aksara Komering memiliki kekerabatan dengan aksara-aksara lain di Nusantara seperti Aksara Batak, Aksara Incung Suku Kerinci, Aksara Rejang Bengkulu, Aksara Sunda Kuno, dan Aksara Lontar Suku Bugis.

Awalnya, aksara ini ditulis di atas berbagai media alami seperti kulit binatang, rotan, pelepah bambu, dan gading. Penulisan aksara ini yang miring dari kiri bawah ke kanan atas menambah keunikan dan kekayaan estetikanya.

Aksara Komering terdiri dari dua bagian utama: "kelabai surat" atau aksara utama yang berjumlah 19, dan 11 jenis tanda baca vokal, serta satu tanda bunuh atau mati.

Selain itu, angka dalam aksara ini diambil dari angka Arab, mencerminkan pengaruh naskah-naskah Arab Pegon yang banyak ditemukan di OKU Timur.

Di era digital dan kemajuan teknologi saat ini, Aksara Komering menghadapi tantangan besar.

Banyak generasi muda yang mulai melupakan dan enggan belajar menulis aksara ini karena bentuk hurufnya yang berbeda dengan abjad Latin yang digunakan sehari-hari.

Perbedaan ini membuat Aksara Komering kurang praktis untuk digunakan dalam komunikasi modern.

Namun, pentingnya peranan dan fungsi Aksara Komering sebagai warisan budaya yang kaya tidak bisa diabaikan begitu saja.

Menyadari hal ini, pemerintah Kabupaten OKU Timur bersama berbagai lembaga pendidikan dan komunitas budaya telah meluncurkan berbagai inisiatif untuk melestarikan Aksara Komering.

Langkah pertama yang diambil adalah memasukkan Aksara Komering ke dalam kurikulum sekolah. Dengan demikian, generasi muda dapat belajar dan mengenal aksara ini sejak dini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ujang Ketik Pos

Tags

Rekomendasi

Terkini

X