Lagu ini diperdengarkan di berbagai platform—baik cetak, elektronik, media mainstream, maupun media sosial—tanpa ada upaya untuk meminta izin atau sekadar memberitahu Fir Azwar sebagai pencipta.
Ismail menilai tindakan ini sebagai kurangnya etika dan rasa hormat terhadap karya cipta orang lain.
Ia menyarankan agar penyelenggara menunjukkan itikad baik dengan meminta izin resmi dari pencipta lagu untuk penggunaan karyanya dalam setiap even yang berkaitan dengan lomba bidar.
Menurutnya, hal ini penting untuk menjaga hubungan baik antara seniman dan panitia, serta untuk memberikan penghargaan yang layak bagi mereka yang telah berkontribusi terhadap pelestarian budaya melalui karya seni.
Baca Juga: Bidar, hati-hati Menggunakannya, karena Bidar itu adalah Homonim
Audisi dan Seleksi Penyanyi
Penyanyi lagu "Bidar Melaju," Shellyna Salsabilla, terpilih melalui audisi yang diadakan oleh Fir Azwar. Audisi ini diadakan dengan tujuan mencari bakat terbaik untuk membawakan lagu yang sarat dengan nilai budaya dan sejarah tersebut.
Shellyna, yang telah menorehkan prestasi di tingkat nasional, dianggap mampu menyampaikan pesan lagu ini dengan suara merdunya yang khas.
Fir Azwar berharap bahwa dengan dirilisnya lagu ini, semakin banyak masyarakat yang terinspirasi untuk menciptakan karya-karya seni yang mengangkat kekayaan budaya lokal.
Lagu "Bidar Melaju" adalah sebuah refleksi dari kepekaan Fir Azwar terhadap perubahan zaman yang mengancam keberlangsungan tradisi-tradisi lama. Ia berharap lagunya dapat menjadi referensi bagi masyarakat untuk memahami kehidupan dan karakter masyarakat Palembang yang penuh semangat dan tidak mudah goyah dalam menghadapi tantangan.
Lirik Lagu "Bidar Melaju"
Berikut adalah lirik lagu "Bidar Melaju" yang mencerminkan semangat dan filosofi hidup masyarakat Palembang:
Laju-laju perahu melaju
di tepian musi kita bertemu
bergandeng tangan kita selalu
rianglah hati tiadalah jemu
Riak gelombang seru menyeru
bidar melaju seiring lagu
tiada terpandang di dalam kalbu
bahagianya hati janganlah ragu
Laju la laju. laju la laju
perahu bidar terus melaju
lajula laju. laju la laju
perahu bidar terus melaju
Jakabaring talang betutu
sudah terkenal sejak dahulu
kita seiring kita bersatu
jangan terbuai masa yang lalu
Laju la laju. laju la laju
perahu bidar terus melaju
Laju la laju. laju la laju
perahu bidar terus melaju
Dari gandus sampai bom baru
di bawa ampera perahu berlabuh
kita jalin harapan yang baru
patah satu seribu kan tumbuh
Laju la laju. laju la laju
perahu bidar terus melaju
Laju la laju. laju la laju
perahu bidar terus melaju
Riak gelombang seru menyeru
bidar melaju seiring lagu
tiada terpandang dalamnya kalbu
bahagia hati jangan lah ragu.
Hari ini, saat Lomba Bidar berlangsung di Sungai Musi, lagu "Bidar Melaju" karya Fir Azwar akan kembali berkumandang, mengiringi semangat para peserta yang berlomba di atas air. Namun, kontroversi ini menjadi pengingat pentingnya menghargai hak cipta dan etika dalam penggunaan karya seni.
Fir Azwar, sebagai pencipta, layak mendapatkan pengakuan dan penghargaan yang sesuai atas kontribusinya dalam menjaga dan melestarikan budaya Palembang.
Semoga ke depan, segala bentuk kerjasama antara seniman dan penyelenggara acara dapat dilakukan dengan lebih baik, demi memajukan budaya tanpa mengabaikan hak-hak para pencipta.