KetikPos.com – Penjabat Wali Kota Palembang, Abdul Rauf Damenta, menjadi narasumber dalam program Teras Negeri yang diproduksi oleh Tempo Media Group, membahas berbagai terobosan pembangunan yang dilakukan di Palembang.
Wawancara eksklusif ini digelar di studio Tempo Jakarta pada Kamis pagi, 10 Oktober 2024, dalam suasana yang hangat dan mendalam. Damenta memaparkan langkah-langkah strategis yang telah diambil oleh pemerintah kota untuk menurunkan angka kemiskinan, mengundang investasi, serta memperkuat sektor pariwisata dengan fokus pada peningkatan kawasan heritage.
Pengentasan Kemiskinan: Pencapaian 2024 yang Signifikan
Dalam pembukaan wawancara, Damenta dengan bangga mengungkapkan keberhasilan Palembang dalam menurunkan angka kemiskinan menjadi 9,77 persen selama tahun 2024, sebuah pencapaian besar yang menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam mengatasi masalah ekonomi masyarakat.
"Ini adalah bukti dari upaya kami untuk memberdayakan masyarakat di semua lapisan, terutama yang paling membutuhkan," ujar Damenta kepada host program, Ficky Rhamadoni.
Ia menjelaskan bahwa pencapaian tersebut tidak terlepas dari berbagai program pemberdayaan ekonomi dan sosial yang diluncurkan, seperti pelatihan keterampilan untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja serta dukungan intensif bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Kami tidak hanya fokus memberikan bantuan langsung, tetapi juga membekali masyarakat dengan keterampilan dan akses pendidikan yang lebih baik, karena pendidikan adalah kunci untuk kehidupan yang lebih baik," tambahnya.
Pengembangan Pariwisata: Transformasi Benteng Kuto Besak dan Wisata Kreatif
Dalam sesi berikutnya, Damenta menjawab pertanyaan seputar pengembangan pariwisata di Palembang, khususnya langkah-langkah yang telah diambil untuk mengubah kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) menjadi destinasi wisata heritage unggulan.
"Kami tengah menyusun Detail Engineering Design (DED) untuk penataan kawasan BKB, mulai dari BKB hingga kawasan Sekanak," ungkapnya. Kawasan heritage ini akan menggabungkan nilai sejarah dengan fasilitas modern yang ramah wisatawan, dan untuk merealisasikan rencana tersebut, pemerintah kota bekerja sama dengan BUMN, BUMD, serta organisasi lainnya dalam forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Kawasan BKB diproyeksikan menjadi salah satu ikon pariwisata berkelanjutan di Palembang, dengan penataan yang memperhatikan estetika, keamanan, serta kemudahan akses bagi wisatawan. Damenta juga menekankan pentingnya sinergi antara sektor publik dan swasta untuk memajukan kawasan ini, yang tertuang dalam Peraturan Daerah tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kota Palembang 2024-2031.
Tidak berhenti pada BKB, pemerintah kota juga berkomitmen untuk mengembangkan destinasi wisata kreatif di Palembang melalui program lomba kampung kreatif yang diselenggarakan setiap tahun. "Kami ingin menghidupkan ekonomi kreatif masyarakat, dengan menciptakan destinasi-destinasi baru yang menarik dan memiliki potensi ekonomi. Setiap kampung kreatif bisa menjadi pusat daya tarik baru bagi wisatawan," kata Damenta.
Palembang sebagai Tujuan Investasi: Iklim Kondusif dan Proses Perizinan yang Mudah
Selain pariwisata, Damenta juga berbicara mengenai potensi besar Palembang sebagai tujuan investasi. Ia memaparkan bahwa kota ini memiliki beberapa keunggulan yang dapat menarik minat para investor, mulai dari letak geografis yang strategis, iklim bisnis yang kondusif, hingga perizinan yang mudah dan cepat. "Kami ingin memastikan bahwa Palembang menjadi kota yang ramah bagi para investor, dengan proses perizinan yang tidak berbelit-belit dan dukungan penuh dari pemerintah kota," tegasnya.