Menghidupkan Warisan Kota: TACB Palembang Usulkan Status Cagar Budaya untuk Situs Bersejarah

photo author
DNU
- Rabu, 6 November 2024 | 22:57 WIB
Menghidupkan Warisan Kota: TACB Palembang Usulkan Status Cagar Budaya untuk Situs Bersejarah (dok)
Menghidupkan Warisan Kota: TACB Palembang Usulkan Status Cagar Budaya untuk Situs Bersejarah (dok)

KetikPos.com -- Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Palembang telah membuat terobosan baru dalam melestarikan warisan sejarah kota dengan merekomendasikan perubahan status tiga situs penting dari Obyek Diduga Cagar Budaya (ODCB) menjadi Cagar Budaya (CB) Kota
Palembang. Situs-situs tersebut, yaitu Masjid Lawang Kidul, Museum AK Gani, dan Kompleks Pemakaman Kramo Jayo, dinilai sebagai ikon yang bukan hanya memiliki nilai sejarah tinggi, tetapi juga berperan penting dalam menjaga identitas dan karakter budaya masyarakat Palembang.

Setelah berhasil menetapkan tiga situs penting sebagai Cagar Budaya pada akhir 2023, Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Palembang kian memantapkan diri dalam misi pelestarian sejarah.

Dipimpin oleh Wahyu Rizki Andhifani, tim ini berkomitmen untuk menghidupkan kembali masa lalu yang tersembunyi di balik situs-situs bersejarah Palembang. Anggota
TACB, termasuk Evi Apriani, Kemas A.R. Panji, Jumanah, Wanda Lesmana, Mochamad Iqbal, dan Nyimas Ulfa A., tak hanya mengedepankan pelestarian, tetapi juga memberi warna baru pada setiap langkah mereka.

“Pelestarian ini lebih dari sekadar menetapkan status," ujar Wahyu Rizki dengan penuh semangat dalam pertemuan terakhir TACB, Senin (6/11). "Kami ingin agar setiap warga Palembang bisa merasakan, menyentuh, dan hidup dalam sejarah kotanya sendiri."

Mempertegas Identitas Kota melalui Cagar Budaya
Menurut Kemas AR Panji, juru bicara TACB, rekomendasi ini menyusul hasil sidang sebelumnya yang juga telah mengusulkan peningkatan status untuk ikon-ikon kota lainnya, seperti Jembatan Ampera, Masjid Agung Palembang (dikenal juga sebagai Masjid SMB Jayo Wikramo), dan Gedung Balai Pertemuan yang berfungsi sebagai Gedung Kesenian Palembang.

"Ketetapan ini adalah wujud nyata komitmen TACB bersama masyarakat Palembang dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai sejarah yang tertanam dalam situs-situs bersejarah ini," kata Kemas AR Panji, menegaskan pentingnya sinergi antara lembaga dan masyarakat dalam pelestarian budaya.

Menjaga Jejak Sejarah: Dari Masjid Lawang Kidul hingga Kompleks Pemakaman Kramojayo
Ketiga situs yang diusulkan ini memiliki cerita unik yang terpatri dalam sejarah dan peranannya masing-masing.

Masjid Lawang Kidul adalah salah satu masjid tertua di Palembang yang terkenal dengan arsitektur khasnya yang memadukan elemen lokal dan pengaruh budaya Melayu. Arsitekturnya bukan sekadar bangunan, melainkan simbol kehidupan religius masyarakat Palembang yang bertahan dari generasi ke generasi.

Museum AK Gani adalah situs penting yang mengabadikan jejak perjuangan pahlawan nasional AK Gani, seorang tokoh Sumatra Selatan yang memiliki peran besar dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.

Museum ini menyimpan koleksi berharga yang mencerminkan kontribusi besar AK Gani dalam berbagai bidang, baik politik maupun ekonomi, sehingga pengakuannya sebagai Cagar Budaya akan memperkuat statusnya sebagai pusat edukasi sejarah.

Kompleks Pemakaman Kramojayo, di sisi lain, menjadi saksi bisu atas jejak leluhur masyarakat setempat.

Kompleks pemakaman ini memiliki aura khas, menyiratkan kisah dan perjalanan hidup tokoh-tokoh penting dalam sejarah lokal Palembang. Keberadaannya tak hanya sebagai tempat peristirahatan terakhir, tetapi juga sebagai ruang refleksi tentang bagaimana sejarah dan identitas kota ini terbentuk.

Meningkatkan Perlindungan dan Partisipasi Masyarakat
Peningkatan status situs-situs ini dari ODCB menjadi CB bukan sekadar label, tetapi membawa implikasi perlindungan yang lebih besar. Langkah ini memungkinkan pemerintah untuk mengambil tindakan pencegahan terhadap ancaman kerusakan atau perubahan yang dapat merusak keaslian situs.

Kemas AR Panji berharap pengakuan ini dapat menumbuhkan rasa memiliki yang lebih kuat di kalangan masyarakat Palembang, terutama generasi muda, terhadap nilai-nilai sejarah kota mereka. “Dengan adanya pengakuan resmi ini, kami berharap situs-situs bersejarah ini dapat menjadi daya tarik yang memperkuat citra budaya Palembang di kancah nasional maupun internasional,” ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X