KetikPos.com—Di tengah geliat seni yang tak pernah padam di Bumi Sriwijaya, Dewan Kesenian Palembang (DKP) bersiap menggelar peringatan Hari Puisi Nasional (HPN) sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan kata, rasa, dan makna.
Meski peringatan resmi jatuh pada 28 April, DKP menjadwalkan perayaan ini pada Jumat, 16 Mei 2025, agar dapat disiapkan dengan matang dan melibatkan banyak pihak.
Dalam suasana penuh semangat, Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Palembang, M. Affan Prapanca, menerima audiensi dari jajaran pengurus DKP, Senin lalu.
Turut hadir mendampingi, Sekretaris Dinas Septa Marus. Kedatangan DKP bukan sekadar bersilaturahmi, tapi membawa misi: mengembalikan puisi ke panggungnya, menghadirkan sastra sebagai denyut kehidupan kota.
“Seni dan sastra adalah jiwa dari kebudayaan kita. Disbud siap mendukung, tentu dengan menyesuaikan kemampuan anggaran yang tersedia,” ujar Affan dengan nada penuh apresiasi.
Tak hanya sebatas dukungan administratif, Affan pun menyatakan kesiapannya untuk membaca puisi di panggung HPN.
Bahkan lebih dari itu, ia akan mengutus para finalis Cah Bagus–Cah Ayu—duta budaya kota Palembang—untuk ikut tampil membaca puisi, menyuarakan estetika dari generasi muda.
“Kita programkan juga agar mereka ikut meramaikan peringatan wafatnya Chairil Anwar, sang pelopor puisi modern Indonesia,” tambahnya.
Raden Genta Laksana, Ketua Carateker DKP, menyampaikan bahwa peringatan ini digagas secara spontan oleh Komite Sastra DKP sebagai bentuk refleksi dan selebrasi para pencinta puisi. Meski dirancang dalam waktu singkat, semangat kolaboratif membuat perhelatan ini terasa istimewa.
Turut hadir dalam pertemuan itu, M. Nasir selaku Ketua DKP terpilih, dan Mohamad Ketua Komite Musik DKP—tanda bahwa lintas disiplin seni akan menyatu di panggung HPN.
Baca Juga: HPN 2025 di Palembang: Merayakan Puisi di Tengah Keindahan Lawang Borotan
Peringatan ini akan melibatkan berbagai elemen, mulai dari tokoh masyarakat, kepala daerah, Forkopimda, pengusaha, para rektor perguruan tinggi, kepala sekolah, hingga kreator konten lokal, yang kini menjadi ujung tombak dalam menyebarkan literasi digital.
“Bantuan teknis seperti konsumsi, air mineral, kursi, serta perlengkapan lainnya akan kami upayakan sesuai kemampuan,” tutup Affan.
