Iqbal J. Permana Gagas “Utilitarianisme Kebudayaan”: Sebuah Jalan Baru Menuju Kemakmuran Bangsa

photo author
DNU
- Senin, 12 Mei 2025 | 21:59 WIB
Iqbal J. Permana Gagas “Utilitarianisme Kebudayaan”: Sebuah Jalan Baru Menuju Kemakmuran Bangsa (Dok)
Iqbal J. Permana Gagas “Utilitarianisme Kebudayaan”: Sebuah Jalan Baru Menuju Kemakmuran Bangsa (Dok)

 

KetikPos.com – Di tengah suasana hangat dan penuh kekeluargaan di kediamannya, kawasan Perumahan Jakabaring, budayawan sekaligus penulis kawakan Iqbal J.

Permana resmi meluncurkan karya terbarunya yang sarat gagasan dan provokatif: "Utilitarianisme Kebudayaan."

Acara peluncuran buku ini bukan hanya seremoni biasa, melainkan juga menjadi momen syukuran atas kesembuhan seniman senior Arif Permana. Suasana semakin hangat dengan kehadiran para seniman lintas generasi di Palembang, mulai dari perupa hingga penyair.

Terlihat di antaranya Rudi, Syamsulz Edy Fahyuni, Marta Astra, Sudariyanto, Buyung, serta penyair dan novelis Totom Dai Permana. Turut hadir pula Ketua Dewan Kesenian Palembang, Muhammad Nasir.

Budaya: Antara Nilai dan Nilai Tambah

Dalam sambutannya, Iqbal menjelaskan bahwa Utilitarianisme Kebudayaan merupakan sebuah mazhab baru yang berangkat dari pemikiran kritis tentang pentingnya kebudayaan tidak hanya sebagai penanda identitas bangsa atau alat pertahanan kultural, melainkan juga sebagai mesin penghasil manfaat konkret — baik secara ekonomi maupun diplomatik.

“Bayangkan jika produk-produk budaya Indonesia—yang begitu kaya dan beragam—dikelola dengan paradigma guna-manfaat seperti yang dilakukan Korea Selatan. Kita punya lebih banyak variasi, lebih banyak cerita, lebih banyak warna. Tapi sejauh mana semua itu memberi cuan bagi bangsa?” ungkap Iqbal penuh semangat.

Ia mencontohkan bagaimana gelombang budaya Korea, atau Korean Wave, sukses menembus pasar global melalui musik, film, makanan, hingga fashion, dan secara signifikan menyumbang devisa bagi negara mereka.

“Utilitarianisme Kebudayaan mengajak kita melihat budaya tidak sekadar untuk dilestarikan atau dipertontonkan, tapi untuk dihidupi—bahwa di balik setiap tarian, lagu, film, dan kuliner lokal, ada potensi ekonomi yang bisa membawa kemakmuran bagi rakyat,” tambahnya, yang juga dikenal sebagai penulis Seluang Poetika.

Sebuah Gagasan, Sebuah Gerakan

Iqbal tak sekadar meluncurkan buku, tetapi juga menyalakan obor pemikiran baru. Melalui buku ini, ia ingin mengubah cara pandang bangsa terhadap kebudayaan — dari warisan pasif menjadi aset strategis.

Launching buku kebudayaan kaeya Iqbal J Pesns pa
Launching buku kebudayaan kaeya Iqbal J Pesns pa (Dok)

Buku ini diharapkan menjadi referensi penting bagi pelaku kebudayaan, pemerintah, akademisi, hingga industri kreatif yang ingin mendorong kebudayaan Indonesia menjadi kekuatan ekonomi yang nyata dan berkelanjutan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X