Anton Narasoma – Penyair
Anwar Putra Bayu – Sastrawan
Toton Da'i Permana – Budayawan
Fir Azwar – Kepala SMAN 6 Palembang, seniman multitalenta
M.S. Iqbal Rudianto – Ketua DKSS
Nyimas Nazariah – Dinas Perpustakaan Sumsel
Putri Salimah – Miss Youth Sumatera Selatan
Putrii Mifta Qhuljannah – Mahasiswa Polsri
Sulaiman Amin – Kadis Pariwisata Palembang
Jaid Saidi alias Mang Jai – Penyair senior
Iqbal J. Permana – Penyair, pensiunan perbankan
Kolaborasi seni yang dipimpin Hasan (teater), Caca (musik), dan Mas Inug (sastra)
Di ujung malam, Lawang Borotan menjadi saksi bahwa puisi masih hidup. Tak sekadar dibaca, tapi dirasakan. Ia tidak lekang oleh zaman, sebab selama manusia masih punya rasa, puisi akan selalu punya ruang.