Langkah Pertama Menuju Kebebasan Bersuara dan Berekspresi"

photo author
DNU
- Minggu, 8 Juni 2025 | 08:01 WIB
Per esmian pestas keeasi 2025 oleh Teater GabibdibGedung Teater Unsei (Dok)
Per esmian pestas keeasi 2025 oleh Teater GabibdibGedung Teater Unsei (Dok)

 

PENTAS KREASI 2025 UKM Teater GABI’91 Universitas Sriwijaya

KetikPos.com-UKM Teater GABI’91 Universitas Sriwijaya dengan bangga kembali mempersembahkan program tahunan Pentas Kreasi Tahun 2025, sebuah ajang pementasan hasil pelatihan anggota baru. Program ini merupakan bentuk kontribusi aktif teater kampus dalam memperkenalkan seni pertunjukan kepada masyarakat luas, sekaligus menjadi medium regenerasi dan pembelajaran kolektif bagi seluruh anggotanya.

Tahun ini, kami mengusung tema “Langkah Pertama Menuju Kebebasan Bersuara dan Berekspresi”, yang dituangkan dalam pementasan lakon "Atas Nama Bawah" karya Efvhan Fajrullah, disutradarai oleh Dwi Alverina Prastia, dan dipimpin oleh Faridah Rahmah Fadhilah selaku pimpinan produksi.

Tentang Naskah: "Atas Nama Bawah"

Naskah ini lahir dari kegelisahan penulis terhadap kondisi sosial-politik Indonesia pra-reformasi. Melalui pendekatan komedi satir, Efvhan Fajrullah menghadirkan sebuah alegori tentang sebuah negeri yang dikuasai oleh rezim otoriter—dalam bentuk sebuah asylum atau rumah sakit jiwa.

Salah satu lakon Atas Nama Bawah
Salah satu lakon Atas Nama Bawah (Dok)

Komedi menjadi strategi untuk melewati sensor dan tekanan kekuasaan, namun di balik kelucuannya, tersimpan kritik tajam yang relevan hingga masa kini.

Dalam interpretasi terbaru oleh sutradara, beberapa bagian naskah diadaptasi mengikuti konteks kekinian, termasuk perubahan plot di bagian akhir, agar tetap memberikan kejutan dan hiburan segar bagi penonton.

Melalui alur yang reflektif, absurd, dan teatrikal, lakon ini menghadirkan tokoh-tokoh dengan latar belakang sosial serta psikologis yang beragam, dikurung dalam satu ruang rumah sakit jiwa.

Dialog-dialognya penuh dengan sindiran, humor gelap, dan pertanyaan filosofis, yang mengajak penonton menelisik batas antara kewarasan dan kegilaan.

Juga salah satu lakon di pementasan atas nama bawah
Juga salah satu lakon di pementasan atas nama bawah (Dok)

Siapa yang benar-benar waras? Dan siapa yang justru kehilangan akal sehat di tengah sistem yang manipulatif?

Pementasan ini juga menyuguhkan kritik terhadap institusi kekuasaan, pendidikan, serta medis, yang dalam praktiknya sering kali menyalahgunakan otoritas dengan dalih “atas nama kebaikan”

Tampak hadir menyaksikan pementasan ini, Ketua Dewan Kesenian Sumsel (DKSS), Ms Iqbal Rudianto, Ketua Dewan Kesenian Palembang (DKP) M Nasir, dan senior Teater Gabi91 yang juga mewakili Kepala Balai Bahasa Sumsel, Linny Octoviani.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X