Tanjack Kultur bukan pendatang baru. Mereka sudah menjelajahi berbagai panggung budaya:
Festival Sepekan Seni DKP (2021)
Juara 1 Lomba Aransemen Musik Daerah – Disbudpar Provinsi Sumsel (2022)
Setiap penampilan mereka adalah dialog: antara masa lalu dan masa kini, antara tradisi dan eksperimentasi, antara gambus dan keyboard, antara “irama ulu” dan nuansa urban.
Penutup: Musik yang Tertunda, Semangat yang Tak Pernah Padam
Meski hujan memaksa mereka turun panggung lebih awal di Festival Pesona UMKM 2025, semangat Tanjack Kultur tak pernah surut.
Justru dari momen itu, kita diajak untuk percaya bahwa musik bukan hanya soal performansi penuh, tetapi juga tentang proses, narasi, dan niat baik untuk melestarikan budaya lewat nada.
Satu hal yang pasti: mereka akan kembali—dengan lagu-lagu yang belum sempat dinyanyikan, dan semangat yang lebih gemuruh dari hujan itu sendiri.
Tanjack Kultur – “Dari kampus ke panggung, dari tradisi ke inovasi.”
Ketua DKP, M Masir menambahkan penampilan di festival ini menunjukkan adanya peluang yang diberikan bagi band pengusung komposisi dan etnik untukntampil, meskipun memang persentasenya masih sedikit.
SELAIN Tanjack Kultur, tampil menghibur juga Band KKPP Dangdut, Skanax Boys, dan Dulmuluk, serta sendratari dari para seniman tari jinaan DKP.