Dari Sampah Jadi Simpati
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, turut menyoroti isu pengelolaan sampah sebagai bagian dari pariwisata berkelanjutan.
“Dulu sampah dianggap momok. Sekarang, dengan pengelolaan yang baik, justru bisa memberi manfaat dan mendukung pembangunan kota,” ujar Pramono.
Keberhasilan program Gerakan Wisata Bersih di Kota Tua Jakarta pada Februari lalu menjadi contoh nyata. Dalam dua hari, lebih dari 3,2 ton sampah dikumpulkan dengan partisipasi lebih dari 1.000 warga. Program ini membuka mata bahwa pariwisata tak hanya soal destinasi, tetapi juga soal partisipasi aktif masyarakat.
Target Ambisius, Visi Nyata
Kementerian Pariwisata menargetkan hingga akhir tahun 2025, Indonesia dapat menarik 14,6 hingga 16 juta wisatawan mancanegara, serta 1,08 miliar perjalanan wisatawan nusantara. Jakarta akan memainkan peran kunci dalam pencapaian target tersebut.
Kerja sama antara Kemenpar dan Pemprov DKI ini diharapkan bukan hanya berdampak pada peningkatan angka kunjungan, tetapi juga pada kualitas pengalaman wisata, pembangunan berkelanjutan, dan reputasi internasional Jakarta sebagai kota global yang berkelas.
“Kami ingin Jakarta bukan hanya menjadi kota transit, tapi kota tujuan yang membekas di hati wisatawan dunia,” tutup Pramono.
Dengan semangat kolaborasi ini, Jakarta bersiap menata langkah menuju panggung global — tidak hanya sebagai ibu kota, tetapi sebagai ikon pariwisata masa depan. (***)
