“Kita mungkin kecil sekarang, tapi bukan berarti tak bisa menyala.”
— Rara, 13 tahun, finalis ajang nasional Indonesia’s Girl Junior 2025
Dari Boneka & Baju Pesta ke Panggung Nasional
Lahir pada 18 Maret 2012 di Palembang, Adzra Avara Ranindra — atau akrab disapa Rara — kini duduk di bangku SMP LTI Global Mandiri. Tubuhnya mungil, suaranya pelan, tapi mimpinya lantang. Di tahun 2025, ia mengukir prestasi gemilang: menyabet gelar Indonesia’s Girl Junior 1 Sumatera Selatan 2025, dan meraih Favorit 1 Putri Anak Indonesia Sumsel 2025.
Tak sekadar selempang dan senyum di atas panggung, Rara membawa semangat baru: bahwa gadis belia dari Bumi Sriwijaya juga bisa bersaing di kancah nasional, dengan songket dan semangat sebagai bekalnya.
Gelar, Gaun, dan Gemuruh Dukungan
Ajang Indonesia’s Girl Junior 1 Sumsel 2025 bukan hanya lomba. Ini adalah pintu menuju level nasional, menuju Jakarta — di mana Rara akan bersaing membawa nama Sumsel di antara puluhan perwakilan lainnya.
Tak hanya dewan juri, para penonton pun terpikat: voting publik mengantarkan Rara sebagai Favorit 1 Putri Anak Indonesia Sumsel 2025, membuktikan bahwa pesonanya tak hanya ada di panggung, tapi juga di hati penonton.
“Saya Suka Catwalk Sejak Nonton Fashion Show di YouTube”
Ketika teman-teman sebaya sibuk bermain boneka, Rara sudah menata jalan impiannya sendiri. “Saya dari kecil memang suka catwalk, Kak. Kalau lihat fashion show atau model, rasanya semangat banget, pengin kayak mereka juga,” tuturnya dalam Podcast Cuko Pedes, sambil tersipu ketika disinggung soal “paparazzi sekolah”.
Sejak SD, ia mulai ikut pelatihan modeling setiap libur sekolah. Kini, panggung lokal adalah taman bermainnya — tempat ia melatih percaya diri, cara berjalan, hingga teknik public speaking.
Sekolah Tetap Prioritas, Modeling Hanya Hobi
Berbeda dari sebagian remaja yang silau oleh popularitas, Rara tetap menjejak. “Sekolah dulu yang penting, Kak. Model itu hiburan dan hobi aja,” katanya mantap. Ia disiplin: belajar di pagi hari, catwalk di akhir pekan, persiapan lomba saat liburan.
Di tengah ketatnya kompetisi, Rara tetap memegang prinsip bahwa pendidikan adalah fondasi paling kuat bagi masa depan.