Suasana semakin semarak saat Wak Dollah dan kawan-kawan naik ke panggung. Dengan aksi pantomim khas mereka, penonton diajak tertawa sekaligus merenung. Tanpa kata-kata, pesan seni justru terasa lebih kuat—seolah menegaskan bahwa ekspresi bisa hadir dalam banyak bentuk.
Literasi yang Menyatu dengan Seni
Ketua DKSS, Ms. Iqbal Rudianto, mengapresiasi FISIP FEST 2025 karena berhasil memadukan literasi dengan seni pertunjukan. “Ini cara kreatif mendekatkan buku pada generasi muda. Sastra tidak lagi eksklusif, tapi menjadi bagian dari budaya populer kampus,” ujarnya.
Ruang Kreatif untuk Generasi Muda
Bagi mahasiswa yang hadir, acara ini lebih dari sekadar bedah buku. Ia menjadi ruang belajar kritis, wadah kolaborasi, dan panggung berekspresi. FISIPVOLUTION pun semakin mengukuhkan identitasnya: festival kampus yang bukan hanya milik mahasiswa FISIP, tapi juga ruang terbuka bagi kreativitas anak muda Palembang.