Hasan, M.Sn., praktisi dan seniman teater.
Diskusi dipandu oleh Hardi Bubut, yang mengarahkan percakapan dengan sentuhan kritis namun tetap hangat.
Dari Iqbal Rudianto, muncul pandangan tentang perlunya sineas, sastrawan, dan seniman antar-disiplin memiliki ruang-ruang produksi yang tidak hanya aktif saat agenda tahunan. “Kita butuh rumah kreatif yang hidup setiap hari,” ujarnya, menekankan kebutuhan ekosistem seni yang lebih berkelanjutan.
Ketua DKP, M. Nasir, memaparkan bagaimana DKP berupaya memperkuat koordinasi, memperbarui model program kerja, dan memperluas relasi lintas komunitas. Menurutnya, revitalisasi seni Palembang tidak akan berjalan tanpa menyatukan pengalaman senior dan energi generasi baru. “Kolaborasi adalah kata kunci,” tegasnya.
Dari perspektif lapangan, Hasan, M.Sn. membawa suara para pelaku teater dan seniman yang berkarya “di tanah paling nyata”— ruang latihan yang terbatas, panggung yang tidak selalu tersedia, hingga minimnya dukungan teknis. Ia menawarkan gagasan agar pemerintah dan lembaga seni menyediakan ruang eksperimentasi yang lebih terbuka: laboratorium seni, workshop kreatif, dan fasilitas produksi yang benar-benar dapat diakses.
Dari dialog ketiga narasumber itu, mengemuka kegelisahan bersama: seni Palembang memiliki potensi besar, namun belum sepenuhnya diberi ruang untuk tumbuh secara organik.
Rekomendasi: Dari Wacana Menjadi Agenda Konkret
Sejumlah rekomendasi strategis lahir dari diskusi tersebut, antara lain:
Penguatan kapasitas seniman melalui pelatihan berkelanjutan.
Peningkatan fasilitas pendukung produksi seni, terutama untuk teater dan seni pertunjukan.
Mekanisme kolaborasi antara DKP, DKSS, sanggar, dan komunitas kreatif lintas bidang.
Penajaman kurasi program agar tidak hanya seremonial, tetapi berkelanjutan dan berdampak.
Dorongan untuk menjadikan ruang publik sebagai panggung seni kota.
Rekomendasi ini dirumuskan bukan hanya sebagai daftar pekerjaan, tetapi sebagai komitmen bersama untuk menghidupkan kembali denyut seni Palembang.
Menutup Rakerda: Menghidupkan yang Pernah, Menyusun yang Baru