KetikPos.com -- Taman Wilhelmina, dimasanya menjadi taman modern terbesar di Asia. Oleh Presiden Soekarno, kemudian ditata ulang dan menjadi Mesjid Istiqlal. Tempat ibadah umat Islam yang juga terbesar di Asia Tenggara. Atau terbesar ke-6 di Asiaa.
Digagas oleh Presiden Soekarno, kemudian Mesjid Istiqlal yang luas bangunannya sekitar 2 Ha di atas lahan sekitar 9 ha,diresmikan oleh Presiden Soeharto per 22 Februari 1978.
Yang kemudian, persmiannya ini dijadikan sebagai Hari Istiqlal.
Seperti apa sih Taman Wilhelmina, seperti dikutip dari Wikipedia, berikut cerita tentang taman yang dulu menjadi tonggak kejayaan kolonial.
Berdasarkan informasi, nama Wilhelmina dilekatkan sebagai wujud penghormatan warga Hindia Belanda kepada calon ratu Wilhelmina.
Beberapa pengunjung yang kebetulan orang kaya pribumi membawa bekal atau rantang makanan serta sprei untuk menyajikan makanan saat waktu makan siang datang. Pada taman itu berdiri juga monumen pendudukan Belanda di Aceh.
Para pembesar Belanda termasuk para tuan tanah serta orang-orang kaya yang menetap di Batavia, saban hari Sabtu atau Minggu bisa dipastikan menikmat suasana di Wilhelmina Park.
Mereka membawa keluarga atau handai taulan lainnya untuk sejenak menghentikan rutinitas yang melelahkan mulai dari hari Senin hingga hari Jumat.
Hanya saja, seiring perkembangan zaman kondisi Taman Wilhelmina kian hari semakin tidak terawat dan terurus. Di awal tahun 1950-an taman indah ini sempat berubah menjadi sebuah lokasi telantar dan sangat jorok.
baca juga: Mesjid Istiqlal Dibangun Soekarno Diresmikan Soeharto
Karenanya, Presiden Soekarno meminta seluruh taman beserta bangunan yang terdapat di dalamnya ditata ulang. Dan di areal bekas “Benteng Frederik Hendrik” dirancanglah Mesjid Istiqlal oleh Bung Karno.
Taman Wilhelmina dibangun atas ide Gubernur Jenderal Van De Bosch di tahun 1834. Awalnya berfungsi sebagai kebun sayur bagi para opsir Belanda di kawasan tersebut.
Selain itu, taman ini pun menjadi salah satu tempat tamasya unggulan bagi para pembesar Kompeni, serta tuan tanah yang tinggal di sekitar Weltevreden.
Yang menjadi kenangan dari Taman Wilhelmina, posisinya yang sangat dekat dengan Sungai Ciliwung. Sehingga pengunjung bisa mendengar dan merasakan suara gemericik air mengalir.
Baca juga: Mesjid Istiqlal, Butuh 17 Tahun Pembangunan di Bekas Benteng Frederick Hendrik, HUT-nya 22 Februari