Danau Ranau, Objek Wisata Berada di Dua Provinsi

photo author
- Kamis, 27 April 2023 | 20:33 WIB

KetikPos.com - Pulau Sumatera di masa lampau memiliki catatan aktivitas vulkanik yang sangat dahsyat, ditandai oleh terbentuknya danau-danau kaldera raksasa, salah satunya adalah Danau Ranau yang berada di dua provinsi Sumatera.

Memang Pulau Sumatera menyimpan kekayaan alam luar biasa dan jarang ditemui di tempat lain di Indonesia. Salah satunya adalah Danau Ranau yang berada di dua provinsi, Lampung dan Sumatra Selatan.

Berdasarkan data Danau Ranau memiliki luas 125,9 kilometer persegi dengan titik terdalam 174 meter di bawah permukaan air.

Sementara lokasinya di perbatasan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumsel dan Kabupaten Lampung Barat, Lampung.

Bukit-bukit hijau Pegunungan Bukit Barisan seperti memagari hamparan biru danau terbesar kedua di Sumatra setelah Danau Toba. Pemandangan sekitar danau yang masuk ke dalam Taman Nasional Bukit Barisan Selatan sangat indah dengan latar Gunung Seminung yang berdiri angkuh setinggi 1.881 meter di atas permukaan laut.

Seperti juga Danau Ranau, Gunung Seminung berada di antara perbatasan Sumsel dan Lampung, tepatnya di antara Kecamatan Sukau, Lampung Barat dan Kecamatan Banding Agung, Ogan Komering Ulu Selatan. Pada beberapa tepian danau membentuk daratan landai seperti pantai lengkap dengan pasir putih dan barisan pohon kelapa.

Tercatat ada tiga tepian yang kemudian dinamai sebagai Pantai Bidadari, Pantai Pelangi, serta Pantai Sinangkalan dan seluruhnya berada di wilayah Sumsel. Tepat di tengah danau terdapat sebuah daratan kecil bernama Pulau Marisa.

Keistimewaan pulau tak berpenghuni seluas 2 hektare dan banyak ditumbuhi pohon kelapa tersebut adalah terdapat sumber air panas. Kita dapat berendam di kolam sulfur Pulau Marisa dan selesai menikmati kehangatan air panasnya, kita bisa membilas diri di kamar mandi yang telah disiapkan.

Tak hanya di Pulau Marisa, mata air panas juga bisa ditemukan di daerah sekitar Danau Ranau, seperti di Batu, tepat di kaki Gunung Seminung, kemudian di Ujung dan Way Wahid. Munculnya mata air panas bukanlah tanpa sebab, tapi terkait sejarah terbentuknya Danau Ranau.

Pulau Sumatra di masa lampau memiliki catatan aktivitas vulkanik yang sangat dahsyat, ditandai oleh terbentuknya danau-danau kaldera raksasa, salah satunya adalah Danau Ranau.

Mengutip buku Ekspedisi Kompas-Hidup Mati di Negeri Cincin Api, Danau Ranau berasal dari sebuah letusan dahsyat gunung purba Ranau yang terjadi sekitar 55.000 tahun lampau menyebabkan dimuntahkannya 150 kilometer kubik material vulkanik. Kala itu, endapan aliran awan panas dan material jatuhan setebal ratusan meter menyelimuti area seluas 140 km2. Evolusi Danau Ranau juga pernah diceritakan secara ilmiah dalam Volcanism in Reverse and Strike-Slip Fault Settings yang ditulis oleh Alessandro Tibaldi.

Menurut pakar geologi dari Departemen Ilmu Geologi dan Geoteknologi Universitas Milan-Biococca, Italia tersebut, Danau Ranau terbentuk oleh cekungan berukuran 12 km x 16,5 km akibat sesar pisah tarik (pull-apart fault). Lewat cekungan itu bermunculan gunung api dan panas bumi, selanjutnya diikuti perkembangan kaldera-kaldera kecil.

Peningkatan aktivitas vulkanik ini kemudian memperluas kaldera hingga ke bentuk seperti sekarang.

Kemudahan Akses

Panorama danau vulkanik berselimut kabut tipis di pagi hari berlatar gunung dan hamparan hijau persawahan milik warga serta riak ombaknya mirip di lautan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk mengunjungi Danau Ranau. Danau ini dapat diakses dari Bandarlampung, ibu kota Lampung, atau Palembang, ibu kota Sumsel, dengan menyusuri rute darat dalam perjalanan selama 6-7 jam melewati Jalan Lintas Tengah Sumatra atau Jalan Lintas Barat Sumatra.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ujang ( Ketik Pos )

Rekomendasi

Terkini

X