KetikPos.com -- Aksi penolakan terhadap pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Kesenian Sumatera Selatan (DKSS) disampaikan seniman dan budayawan di Sumatera Selatan (Sumsel) yang tergabung dalam Aliansi Seniman Menggugat (Asam).
Mereka menggelar aksi unjuk rasa halaman kantor Gubernur Sumsel, Selasa (29/8/2023).
Koordinator Aksi, Martha Astra menyampaikan tiga tuntutan. Yang pertama, pembekuan DKSS hingga adanya Keputusan Gubernur Sumatera Selatan mengenai Pelaksana Tugas DKSS.
Baca Juga: DKSS Ber-Musda, Gubernur Sumsel Digugat Seniman
Lalu penolakan terhadap Musda DKSS yang diumumkan dan dilaksanakan oleh PLT DKSS dan Panitia yang dinilai tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.
Dan yang ketiga, permohonan kepada Gubernur Sumatera Selatan untuk mengeluarkan Keputusan kepada Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan agar melaksanakan Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub DKSS).
Massa menuntut Gubernur Sumsel H Herman Deru untuk segera respons atas berbagai permasalahan yang ada dalam tubuh DKSS.
Baca Juga: Sirojudin, Erwan Suryanegara, dan Didit Memperebutkan Kursi Ketua DKSS
Aksi unjuk rasa juga diwarnai dengan pembacaan puisi, pantomim dan membuat lukisan secara langsung terkait kisruh di tubuh DKSS tersebut.
Martha Astra dalam orasinya menyebutkan, aksi dilakukan dengan tujuan menyuarakan keprihatinan mereka terhadap sejumlah isu penting yang terkait dengan DKSS.
Salah satu poin utama dalam unjuk rasa ini adalah pemilihan Ketua baru DKSS periode 2023-2028 yang akan segera dilaksanakan.
Disampaikan Martha Astra, aksi ini menjadi penting karena munculnya ketidakjelasan dalam pendaftaran calon Ketua DKSS yang telah membingungkan masyarakat.
Baca Juga: Sirojudin, Erwan Suryanegara, dan Didit Memperebutkan Kursi Ketua DKSS
"Dari informasi pendaftaran calon ketua saja sudah simpang siur, seolah pembohongan publik," katanya.