KetikPos.com -- Jembatan Ampera, kini memang bukan satu-satunya jembatan penghubung yang membentang di Sungai Musi.
Sekarang, sudah ada Jembatan Musi II, Musi IV, Musi VI khusus kendaraan di jalan raya.
Dan jembatan LRT, khusus kendaraan di atas rel. tang letaknya berdampingan dengan Jembatan Ampera.Baca
Juga: Monumen Perjuangan Rakyat Palembang: Menelusuri Jejak Heroisme Perang Lima Hari Lima Malam
Jembatan Ampera. kini salah satu ikon megah yang merentang di atas Sungai Musi, bukan sekadar saluran transportasi.
Ia adalah saksi bisu perjalanan sejarah dan penderitaan rakyat, dengan keindahan arsitekturnya yang terus memikat hati setiap mata yang memandang.
Di tengah-tengah kota Palembang, jembatan ini tidak hanya menghubungkan dua bagian kota tetapi juga memperkaya jiwa kota ini dengan keanggunan dan keharuman sejarah.
Jejak Sejarah
Gagasan untuk menyatukan Seberang Ulu dan Seberang Ilir dengan jembatan sudah muncul sejak zaman Gemeente Palembang pada tahun 1906.
Namun, perjalanan untuk mewujudkannya penuh liku dan tantangan.
Setelah perjuangan panjang, ide ini akhirnya mendapat lampu hijau dari Presiden Soekarno pada tahun 1961, dengan persyaratan menarik agar boulevard ditempatkan di kedua ujung jembatan.
Dari Bung Karno ke Ampera
Awalnya dinamai Jembatan Bung Karno, jembatan ini menjadi saksi perubahan namanya menjadi Jembatan Ampera pada tahun 1966 setelah pergolakan politik.