pariwisata-kebudayaan

Pernikahan Adat Palembang: Dari Milih Calon Sampai Munggah

DNU
Selasa, 16 Januari 2024 | 07:19 WIB
Perkawinan Palembang darimilih calon hingga munggahn (tangkapan layar @rumahradhen.wordpress.com)

Memasang "Pagar" untuk Menunjukkan Keseriusan

Jika proses Madik berhasil, tahap selanjutnya adalah Menyengguk, yang melibatkan pemasangan "pagar."

Keluarga pria mengirim utusan untuk menandai keseriusan mereka dalam menginginkan gadis tersebut.

Ini merupakan simbol bahwa calon pengantin pria ingin memastikan bahwa gadis tersebut tidak akan diganggu oleh pria lain.

Ngebet

Tanda Kesepakatan dan Pemberian Bingkisan sebagai Tanda Ikatan

Setelah Menyengguk, keluarga pria kembali dengan membawa tiga tenong berisi terigu, gula pasir, dan telur itik.

Ini adalah tanda bahwa kedua keluarga telah mencapai kesepakatan, dan gadis tersebut telah diikat oleh pihak pria.

Pihak keluarga pria memberikan bingkisan berupa kain, bahan busana, atau benda berharga sebagai tanda ikatan.

Baca Juga: Pembangunan Pasar Sekanak Palembang: Jejak Kolonial dalam Transformasi Pasar Terapung ke Pasar Tepian Sungai

Berasan

Musyawarah dan Penentuan Persyaratan Pernikahan
Berasan adalah pertemuan antara kedua keluarga besar untuk membahas persyaratan pernikahan dari segi adat dan agama.

Persyaratan agama mencakup mahar atau mas kawin, sementara persyaratan adat melibatkan pemilihan tradisi seperti Berangkat Tigo Turun, Berangkat Duo Penyeneng, Berangkat Adat Mudo, Tebas, atau Buntel Kadut.

Mutuske Kato

Keputusan Bersama dan Penentuan Hari Pernikahan.
Pada acara Mutuske Kato, kedua keluarga membuat keputusan tentang berbagai aspek pernikahan, termasuk hari-hari penting seperti Nganterke Belanjo, Akad Nikah, Munggah, Nyanjoi, dan Nyemputi.

Halaman:

Tags

Terkini