KetikPos.com -- Longines, sebuah nama yang menggema dalam dunia jam tangan, telah membanggakan diri sebagai salah satu perintis utama dalam industri ini sejak didirikan pada tahun 1832 oleh Auguste Agassiz di Saint Imier, Swiss.
Dari awalnya sebagai bagian dari Comptoir Horloger Raiguel Jeune, Longines telah melalui perjalanan yang menakjubkan untuk menjadi salah satu produsen jam tangan paling bergengsi di dunia.
Baca Juga: Eksplorasi Titus Calypsomatic Gen 2: Sebuah Perhiasan Waktu yang Bermartabat
Perjalanan dimulai ketika Auguste Agassiz, awalnya seorang mitra di Comptoir Horloger Raiguel Jeune, mengambil alih perusahaan tersebut pada tahun 1847 dan mengubah namanya menjadi Agassiz & Compagnie.
Saat Agassiz membawa keponakannya, Ernest Francillon, ke dalam bisnis, perusahaan mulai mengejar visi baru yang lebih ambisius, fokus pada produksi dan desain jam tangan yang unggul.
Baca Juga: Perjalanan Legenda: Solvil et Titus
Pada tahun 1867, langkah berani diambil ketika Francillon mendirikan pabrik jam Longines di Es Longines, Saint Imier, Swiss.
Langkah ini tidak hanya menandai awal dari produksi jam in-house, tetapi juga memperkuat posisi Longines sebagai salah satu produsen jam yang paling dihormati.
Di bawah arahan Jacques David, seorang insinyur berbakat yang menjadi direktur teknis Longines, perusahaan terus berkembang pesat.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat 11 Merek Jam Tangan Asal Swiss
Tidak butuh waktu lama bagi Longines untuk memperoleh pengakuan internasional karena kualitas dan presisi jam tangannya.
Pada awal abad ke-20, mereka telah mengukir nama mereka sebagai salah satu brand watchmaker terkemuka di dunia.
Logo Longines, dengan lambang jam pasir dan sayap, yang didaftarkan di World Intellectual Property Organization pada tahun 1880, menjadi ikon yang melekat kuat dengan kualitas dan keunggulan.
Baca Juga: Tentang Sejarah dan Warisan Rolex: Dari Inovasi Awal hingga Prestise Global