Keraton ini dibangun dengan megah, berbentuk empat persegi panjang, dengan benteng kuat dari kayu besi dan kayu unglen setebal 30x30 cm per batangnya.
Ukurannya yang mencapai 290 Rijnlandsche roede (sekitar 1093 meter) panjang dan lebar, serta ketinggian sekitar 24 kaki (sekitar 7,25 meter), menjadikannya sebagai pusat kekuasaan yang tidak dapat diabaikan.
Kerajaan Palembang Islam bukan hanya menjadi penanda peralihan kekuasaan di wilayah tersebut, tetapi juga menjadi tempat lahirnya berbagai inovasi sosial, budaya, dan politik.
Pada masa ini, Islam tidak hanya menjadi agama, tetapi juga menjadi pondasi bagi identitas dan kekuatan politik yang menggerakkan masyarakat Palembang menuju masa depan yang lebih cerah.
Dengan demikian, Kerajaan Palembang Islam bukan hanya sebuah entitas politik, tetapi juga simbol kebangkitan dan kekuatan baru di wilayah Sumatera.
Dalam goresannya yang kuat terhadap lembaran sejarah, kerajaan ini mengukir cerita kebesaran dan ketahanan yang memancar hingga zaman modern.