pariwisata-kebudayaan

Puncak Peringatan Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang: Pawai, Budaya, dan Penghormatan Sejarah

DNU
Rabu, 1 Januari 2025 | 21:06 WIB
Kota Palembang kembali menggelar puncak peringatan Pertempuran Lima Hari Lima Malam yang berlangsung sejak 1 hingga 5 Januari 1947. (Dok)

KetikPos.com— Kota Palembang kembali menggelar puncak peringatan Pertempuran Lima Hari Lima Malam yang berlangsung sejak 1 hingga 5 Januari 1947.

Peristiwa heroik ini diperingati dengan serangkaian kegiatan yang memadukan nuansa sejarah, budaya, dan semangat nasionalisme.

Acara dimulai dengan pawai akbar yang diikuti oleh berbagai komunitas, seperti Komunitas Jeep Palembang Sumatera Selatan (KJPSS), Komunitas Ontel (KOSTI), Gabungan Barisan Advokat dan Jawara (Bung Baja), Komunitas Laskar Merah Putih, Komunitas Teranno, pelajar, dan masyarakat umum.

Baca Juga: Peluncuran Empat Video Dokumenter: Kebudayaan Palembang dalam Sorotan di Peringatan Pertempuran Lima Hari Lima Malam

Pawai ini dimulai dari Gedung Kesenian Palembang, melewati sejumlah titik ikonik, termasuk Jembatan Ampera, Jembatan Musi VI, hingga kembali ke Gedung Kesenian Palembang.

Pawai kebangsaan memperingati P5H5M (Dok)

Dalam pawai tersebut, para peserta tampil memukau dengan membawa atribut sejarah seperti bendera merah putih, kendaraan perang klasik, kostum perjuangan, serta sepeda Ontel yang dihias.

Tidak hanya itu, seni pencak silat dari Bung Baja dan atraksi budaya lainnya turut memeriahkan suasana.

Tokoh-Tokoh Hadir Memeriahkan Acara
Puncak peringatan ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Sultan Mahmud Badaruddin IV RM Fauwaz Diradja SH MKn, Pj Wali Kota Palembang Cheka Virgowansyah, Kepala Dinas Pariwisata Sulaiman Amin, Kepala Dinas Kebudayaan Affan Prapanca, dan sejumlah pejabat dari Kodam II Sriwijaya, RRI, serta TVRI. juga Ketua Umum Komunitas Jeep  Sumsel, Iwan Darmawan. 

Baca Juga: Iwan Darmawan dan Pesan Patriotisme: Puisi yang Menggetarkan di Parade Peringatan Pertempuran 5 Hari 5 Malam

Kehadiran tujuh orang veteran menjadi momen yang mengharukan, saat mereka menerima penghormatan dan tanda mata sebagai bentuk apresiasi atas jasa mereka.

Kesenian dan Tradisi di Puncak Acara
Setelah pawai, acara dilanjutkan dengan tradisi penyambutan Pj Wali Kota Palembang dengan balas pantun, penampilan seni pencak silat, pembacaan puisi perjuangan, dan sejarah Pertempuran Lima Hari Lima Malam oleh Rita Sumarni.

Penampilan pantomim oleh Wak Dollah dari Komunitas Palembang Mime Club menghibur para tamu, diikuti pembagian hadiah lomba, seperti baca puisi, fashion show, dan lagu perjuangan.

Pawai kebangsaan memperingati P5H5M di Palembang (Dok)

Halaman:

Terkini