pariwisata-kebudayaan

Willie Salim Diharamkan Masuk Palembang oleh SMB IV Seumur Hidup Gara-Gara Rendang 200 Kg?

DNU
Senin, 24 Maret 2025 | 17:52 WIB
Maklumat Kesultanan Palembang terhadap Wellie Salim (Dok)

Mengutuk dan mengharamkan kehadiran Willie Salim di Palembang sepanjang hidupnya jika tuntutan tidak dipenuhi.

 

Mendesak Willie untuk memberikan klarifikasi dan meminta maaf langsung kepada masyarakat Palembang, bukan hanya lewat video di media sosial, tetapi juga dalam rapat adat Kesultanan Palembang Darussalam.

Menuntut Willie menjalani tradisi adat tepung tawar sebagai bentuk permintaan maaf sesuai dengan undang-undang adat Simbur Cahayo.

Mendesak Willie untuk menghapus seluruh video terkait insiden tersebut dari semua platform media sosialnya.

Mendukung langkah hukum yang ditempuh oleh masyarakat Palembang terhadap Willie Salim.
Maklumat ini memperlihatkan betapa seriusnya Kesultanan dalam menjaga marwah budaya dan adat Palembang.

Baca Juga: Koalisi Masyarakat Palembang Gugat Wellie Salim, Ajukan Enam Tuntutan atas Dugaan Pencemaran Nama Baik Kota Palembang

Willie Salim Minta Maaf, Tapi…

Menanggapi kontroversi ini, Willie Salim telah mengunggah video permintaan maaf melalui Instagram pribadinya.

Dalam video tersebut, ia mengakui kurangnya persiapan dalam acara memasak rendang dan menegaskan bahwa kejadian ini bukan kesalahan warga Palembang, melainkan kesalahannya sendiri.

Namun, permintaan maaf itu dinilai tidak cukup oleh masyarakat dan tokoh adat. Mereka menegaskan bahwa permintaan maaf harus dilakukan langsung di hadapan Kesultanan dan masyarakat Palembang.

Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?

Situasi ini masih terus berkembang. Jika Willie tidak memenuhi tuntutan adat, ia benar-benar bisa menjadi orang pertama dalam sejarah modern yang secara resmi "diharamkan" memasuki Palembang.

Kasus ini menjadi pelajaran bagi content creator lain untuk lebih memahami dan menghormati budaya setempat saat membuat konten. Sementara itu, masyarakat Palembang menunggu apakah Willie akan mengikuti prosedur adat atau justru memilih untuk tak lagi menginjakkan kaki di kota ini selamanya.
Maklumat ini dibacakan di Istana  Kesultanan Palembang Darusallam.
Pembacaan maklumat ini didampingi Pangeran Vebri Alintani.

 

Halaman:

Tags

Terkini