"Tak ada lagi tawar menawar, kami hanya mencari pendamping untuk bisa memperebutkan suara warga Palembang guna menjadi orang namor satu di Palembang," ujar Yudha yang mengaku bahwa maju sebagai bakal calon walikota Palembang bukanlah keinginan.
"Tapi merupakan panggilan untuk bisa melakukan perubahan dan perbaikan di kota kelahirannya ini," tambah mantan Ketua Karang Taruna Sumsel ini.
Tak ada niatan sama sekali, bahwa dengan terpilihnya sebagai walikota, bisa menikmati berbagai fasilitas yang ada. Seperti rumah dinas, kendaraan, ataupun fasilitas lainnya.
Setelah menyelesaikan pendidikan S-3, anak-anak sudah mulai dewasa, maka dirinay sudah meras paripurna. "Tinggal bersama wakilnya, diharapkan bisa fokus menyelesaikan berbagai persoalan di kota Palembang. Mulai dari banjr, macet, dan berbagai persoalan lainnya," tambah Rektor Universitas Sumatera Selatan (USS) ini.