KetikPos.com - Ketua Tim Pemenangan pasangan calon Haji Muhammad Jakfar Shodiq-Abdiyanto Fikri SH, MH (JADI), Juni Alpansuri, melalui Ketua Bidang Advokasi dan Hukum Sepriadi Pirasad SH, MH, memberikan klarifikasi terkait tudingan terhadap pihaknya mengenai dugaan melakukan money politics atau politik uang dalam kampanye.
Hal ini diungkapkannya menyusul adanya pemberitaan diberbagai media terkait beberapa waktu lalu.
"Kegiatan dalam video tersebut bukan kampaye melainkan pengukuhan tim pemenangan dan relawan JADI, yang digelar di Desa Gading Raja, Kecamatan Pedamaran Timur, pada Jumat (11/10/24) dan merupakan konsolidasi internal.,"ungkap Sepriadi saat memberikan klarifikasi kepada awak media, Minggu (13/10/24).
Dikatakan dia. kegiatan tersebut adalah pengukuhan tim pemenangan dan relawan JADI, bukan kegiatan kampanye sebagaimana diutarakan Ketua Tim Badan Advokasi Hukum Paslon Nomor Urut 02, Muchendi - Supriyanto, Mualimin Pardi Dahlan SH CACP dan rekan dari Kantor Pengacara MPD Law firm, di berbagai media.
"Menuduh paslon JADI melakukan politik uang di tengah kegiatan konsolidasi internal tim sendiri merupakan tuduhan yang dipaksakan," ujarnya.
Sepriadi menekankan bahwa kegiatan ini berbeda dengan kampanye yang bersifat terbuka untuk umum.
"Ini adalah konsolidasi internal, tertutup untuk tim dan relawan. Tidak ada ajakan memilih atau penyampaian program ke publik. Atas tuduhan bahwa ini adalah kegiatan kampanye tentunya tidak berdasar sama sekali," tegasnya.
Dikatakan Sepriadi, setiap kegiatan paslon JADI ditayangkan secara langsung di media sosial yang di kelola Media Centre. Dari awal prinsip transparansi yang di inginkan Paslon JADI. Dengan demikian masyarakat dapat langsung menyaksikan. Bahkan dapat dijadikan bahan gorengan.
"Silahkan saksikan sendiri, dimana dalam tayangan tersebut berulangkali beberapa pihak menyebutkan status kegiatan adalah kegiatan pengukuhan. Menurut logika, kalau kami berbuat curang, tentu tidak ada siaran langsung," bebernya.
Sepriadi juga menyayangkan beberapa media mainstream yang terjebak dalam pemberitaan yang tidak akurat. "Kami punya video kegiatan dari awal paslon JADI turun mobil hingga kegiatan tersebut selesai. Mungkin bisa kami kirimkan untuk mengetahui secara pasti kejadian sesungguhnya,"ujarnya.
"Media berkelas seharusnya lebih jeli dan tidak mudah terjebak dalam kepentingan politik tertentu," tambahnya.
Terkait pemberian hadiah berupa uang, Sepriadi menjelaskan bahwa hal tersebut terjadi secara spontan. Shodiq memberikan apresiasi kepada petani lansia di Pedamaran Timur yang mampu menghafal Pancasila dengan fasih, bukan dalam konteks kampanye.
Prinsip mendasar menurut Sepriadi, perbedaan antara pemberian hadiah seperti doorprize dengan politik uang cukup mencolok.
Dirinya menyebut hadiah merupakan penghargaan atas keberhasilan menuntaskan tantangan atau pertanyaan, sedangkan politik uang lebih kepada upaya transaksional berupa membeli suara dari pemilik suara yang sah,
Artikel Terkait
Jadi Tuan Rumah Kompetensi Sumatera Fire Rescue Challenge, Bukit Asam Borong Penghargaan
Gercep, Herman Deru Jadi Peserta Pertama Mengambil Formulir Pendaftaran Bacagub Sumsel di DPD PDI Perjuangan Sums
Hj. Holda dan Hj.Meli Mustika Deklarasi Maju di Pilgub Sumsel Tahun 2024, Targetkan Sumsel Jadi 10 Provinsi Terkaya di Indonesia
Mantan Wartawan Jadi Politisi, Sugiri Sancoko Siap Gandeng Promedia untuk Pelatihan Jurnalisme Berkualitas di Ponorogo
Prinsip Tegas Gus Makki di Pilbup Banyuwangi 2024: Lebih Baik Kembalikan Rekomendasi Ketimbang Hanya Jadi Wakil
Pertarungan Sengit Pilkada OKI: JADI dan MURI Siap Tarung di Arena Politik
Deklarasi Relawan Ungu dan Senam Sehat Matahati Jadi Lautan Masyarakat, Mawardi Yahya : Ini Menunjukkan Masyarakat Sumsel Ingin Perubahan