"Dengan kapasitas relawan seperti ibu yang dalam video, tentunya tidak perlu dibayar. Tenaga dan pikirannya pun ikhlas mereka berikan demi mendukung paslon JADI. Lebih dari itu, ini hanya sekadar gimmick penghargaan.
Kalau pihak MURI bisa memberikan hadiah besar seperti rumah dan umroh dalam acara Senam Sehat, mengapa hadiah sederhana untuk petani lansia dipermasalahkan?" ungkapnya.
Lebih jauh, Sepriadi menyoroti bahwa tim hukum seharusnya bisa membedakan antara kampanye dan konsolidasi internal,
"Bukti video kegiatan ini seharusnya cukup jelas. Kami tidak melanggar aturan, bahkan kegiatan ini dihadiri oleh ratusan orang, jauh dari skala kampanye. Jika kami kampanye, jumlah hadirin tentu akan jauh lebih besar," ujarnya.
Sepriadi juga menuding bahwa upaya ini bisa jadi hanya untuk menunjukkan kerja tanpa landasan hukum yang kuat.
"JADI sangat patuh hukum, sementara ada yang mungkin ingin terlihat bekerja dengan memaksakan perkara yang seharusnya jelas terang benderang menjadi perdebatan yang tidak mesti terjadi," tandasnya (LUK)
Artikel Terkait
Jadi Tuan Rumah Kompetensi Sumatera Fire Rescue Challenge, Bukit Asam Borong Penghargaan
Gercep, Herman Deru Jadi Peserta Pertama Mengambil Formulir Pendaftaran Bacagub Sumsel di DPD PDI Perjuangan Sums
Hj. Holda dan Hj.Meli Mustika Deklarasi Maju di Pilgub Sumsel Tahun 2024, Targetkan Sumsel Jadi 10 Provinsi Terkaya di Indonesia
Mantan Wartawan Jadi Politisi, Sugiri Sancoko Siap Gandeng Promedia untuk Pelatihan Jurnalisme Berkualitas di Ponorogo
Prinsip Tegas Gus Makki di Pilbup Banyuwangi 2024: Lebih Baik Kembalikan Rekomendasi Ketimbang Hanya Jadi Wakil
Pertarungan Sengit Pilkada OKI: JADI dan MURI Siap Tarung di Arena Politik
Deklarasi Relawan Ungu dan Senam Sehat Matahati Jadi Lautan Masyarakat, Mawardi Yahya : Ini Menunjukkan Masyarakat Sumsel Ingin Perubahan