Pengamat Komunikasi Politik Hensa Menilai Prabowo Perlu Lebih Sering Bicara Lewat Media, Bukan Influencer

photo author
- Minggu, 31 Agustus 2025 | 23:45 WIB
Analis komunikasi politik sekaligus pendiri Lembaga Survei KedaiKopi, Dr. Hendri Satrio atau Hensa
Analis komunikasi politik sekaligus pendiri Lembaga Survei KedaiKopi, Dr. Hendri Satrio atau Hensa

KetikPos.com - Pengamat komunikasi politik sekaligus pendiri KedaiKopi, Dr. Hendri Satrio (Hensa), menilai Presiden Prabowo Subianto sebaiknya lebih sering menyampaikan pesan langsung melalui media massa ketimbang menggandeng influencer untuk meredakan keresahan publik.

Menurut Hensa, media masih menjadi kanal komunikasi utama antara pemerintah dan masyarakat. Dengan komunikasi yang konsisten, pesan pemerintah diyakini akan lebih mudah dipahami rakyat.

Baca Juga: Pengamat Politik: Pernyataan Program Sekolah dan Berobat Gratis Jadul Tunjukkan Minimnya Pemahaman Politik

“Saya menawarkan dua solusi. Pertama, Pak Prabowo harus intens berkomunikasi dengan jurnalis di media massa, karena dalam kondisi sekarang, media lah yang bisa menenangkan masyarakat,” ujar Hensa, dikutip dari AboutMalang.com, pada Minggu (31/8/2025).

Hensa menyinggung bahwa sejak era Presiden Joko Widodo hingga kini, media kerap terpinggirkan dari lingkaran kekuasaan, padahal memiliki peran strategis menjembatani pemerintah dengan rakyat.

Baca Juga: Pengamat Politik Pertanyakan Rekomendasi LKPHM untuk Dukungan Pilgub Sumsel

“Dan ya ini jadi pengalaman tersendiri sih. Selama ini kan memang penguasa ya dari zaman Pak Jokowi kemudian sekarang diteruskan ke Pak Prabowo, seolah-olah seperti melupakan media massa sebagai kekuatan,” tambahnya.

Ia menekankan, langkah komunikasi yang lebih terbuka dengan media menjadi kunci penting untuk meredakan ketegangan publik sekaligus menjaga legitimasi kepemimpinan nasional.

Baca Juga: Pengamat: Selisih PSU Unggul Signifikan, Gugatan Pilkada Empat Lawang Sulit Dikabulkan

Sebuah survei Indonesian Presidential Studies (IPS) UGM pada 2022 juga memperkuat pandangan tersebut.

Hasilnya menunjukkan 74,4 persen publik masih lebih percaya pada media formal seperti TV, radio, dan koran, jauh lebih tinggi dibanding media sosial yang hanya meraih kepercayaan 12,7 persen. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Admin

Sumber: AboutMalang.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kejaksaan RI telah Bertransformasi & Mereformasi Diri

Rabu, 19 November 2025 | 12:23 WIB
X