Menurut Zulinto, pernyataan yang menyinggung profesi guru telah menimbulkan keresahan di lingkungan sekolah dan mengganggu suasana belajar. Karena itu, pihaknya berharap persoalan ini bisa diselesaikan dengan cara yang bermartabat.
Buka Ruang Damai, Tapi Siap Jalur Hukum
Zulinto mengatakan pihaknya masih membuka ruang mediasi dan penyelesaian secara kekeluargaan. Namun bila tidak tercapai, PGRI menyerahkan sepenuhnya kepada penegak hukum.
“Kami ingin persoalan ini diselesaikan secara baik dan bermartabat. Tetapi kalau tidak memungkinkan, biarlah hukum yang berbicara. Apalagi pihak wali murid juga sudah lebih dulu melapor ke Polrestabes Palembang,” kata dia.
Baca Juga: Bill Gates Ramal AI Akan Geser Dokter dan Guru dalam 10 Tahun: Era Kecerdasan Gratis Dimulai?
Zulinto mengimbau masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial, terutama ketika menyampaikan kritik atau keluhan yang menyangkut tenaga pendidik.
“Kami punya prinsip: jika satu guru disakiti, semua guru akan ikut merasakannya. Hari ini 200 guru hadir, tapi bila diperlukan, kami bisa hadirkan 2.000 guru. Ini bukti solidaritas kami,” ujar Zulinto menegaskan.
Menjaga Kehormatan Profesi
PGRI berharap langkah hukum ini menjadi pengingat bagi publik bahwa guru bukan hanya pengajar, tetapi juga pilar pembentuk karakter bangsa yang perlu dihormati.
“Kami hanya ingin menjaga martabat profesi dan memastikan para guru tetap bersemangat mendidik generasi muda,” tutup Zulinto. ***
Artikel Terkait
Beasiswa MEXT untuk Guru Indonesia: Peluang Belajar dan Mengajar di Jepang
Guru Besar FKH Unair Ungkap Limbah Pertanian dan RPH Bisa Jadi Pakan Ternak Bernutrisi Tinggi
UMP Tambah ‘Amunisi Akademik’: Dua Guru Besar Baru Siap Gebrak Dunia Ilmu
Bill Gates Ramal AI Akan Geser Dokter dan Guru dalam 10 Tahun: Era Kecerdasan Gratis Dimulai?
Guru SMA/SMK se-Sumsel Ikuti Pelatihan Interactive Video In Web Based Learning
DPR Setujui Tambahan Anggaran Kemenag 2025: Fokus pada BOS Madrasah, Gaji ASN, dan Tunjangan Guru
Satu Guru, Tiga Jalan: Saat Soekarno, Semaun, dan Kartosuwiryo Membentuk Arah Bangsa