Gobel menyampaikan, melalui investasi yang ia lakukan tersebut maka akan terjadi banyak perubahan di Gorontalo.
Karena itu, ia mengaku tak ingin jika semua peluang itu justru akan direbut oleh orang lain yang datang ke Gorontalo.
“Ekonomi akan bergerak lebih cepat, lapangan pekerjaan akan banyak tercipta, dan persaingan akan lebih ketat.
Semua itu butuh kesiapan sumberdaya manusia dan kemampuan lembaga-lembaga pendidikan serta etos sosial baru yang lebih kompetitif.
Akan ada peradaban baru di Gorontalo. Seperti tetangga wilayah kita yang lapangan kerjanya diisi oleh orang dari China,” jelas Gobel.
Di hari yang sama, Gobel juga melakukan sosialisasi tentang Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS).
Acara ini merupakan kerja sama Yayasan Insani dan Bank Indonesia. Dalam kesempatan itu hadir Kepala Perwakilan Bank Indonesia Gorontalo, Dian Nugraha. Gobel mengatakan, melalui aplikasi QRIS ini ada tiga keuntungan yang bisa diraih pedagang dan pembeli.
Pertama, tidak perlu membawa-bawa uang tunai dan tak perlu takut kehilangan uang.
Kedua, kesehatan masyarakat lebih terjaga karena tak bersentuhan dengan uang tunai yang sudah berpindah-pindah tangan, apalagi di masa pasca Covid-19 ini.
Ketiga, pedagang lebih mudah memperoleh kredit di perbankan karena ada catatan transaksi keuangan.
“Ini bagian dari membangun peradaban baru,” katanya.
Lintas Parlemen.(***)