Keindahan dan Keunikatan Rumah Baghi Besemah: Warisan Arsitektur Tanpa Paku

photo author
DNU
- Rabu, 10 Januari 2024 | 07:56 WIB
rumah baghi besemah, tanpa paku dan anti gempa (@warisanbudaya.kemdikbud.go.id)
rumah baghi besemah, tanpa paku dan anti gempa (@warisanbudaya.kemdikbud.go.id)

KetikPos.com -- Rumah adat Besemah, yang dikenal sebagai Rumah Baghi, mencerminkan kekayaan budaya dan kearifan lokal masyarakat Besemah di Sumatera Selatan.

Tipe rumah ini terbagi menjadi dua, yaitu tatahan dan ghilapan, masing-masing memancarkan keunikan dan keelokan tersendiri.

Tatahan dan Ghilapan: Pertemuan Keindahan dalam Ukiran dan Kehalusannya

Rumah Baghi terdiri dari dua varian utama: tatahan dan ghilapan. Tatahan mengacu pada bagian rumah yang diukir atau ditatah dengan motif-motif khas.

Baca Juga: Rumah Baghi Pagaralam: Keindahan dan Kenyamanan di Pegunungan

Setiap dinding dan elemen pembentuknya memperlihatkan kepiawaian tangan-tangan pengrajin lokal dalam menyajikan seni ukir yang begitu indah.

Di sisi lain, ghilapan adalah bagian yang berdinding polos, memberikan kontrast yang menarik dengan tatahan.

Baik tatahan maupun ghilapan memiliki dimensi yang sama, dengan ukuran 8 x 8 meter.

Ruang Terbuka dan Sentuhan Tradisional

Bagian dalam Rumah Baghi dirancang sebagai ruang lempeng tanpa sekat yang memisahkan ruang.

Jika ada sekat, yang dikenal sebagai sengkar, biasanya berfungsi sebagai ruang penyimpanan untuk alat dapur, pertukangan, dan pertanian.

Meskipun ada kecenderungan penggunaan sekat untuk membuat kamar-kamar, namun beberapa rumah mempertahankan desain terbuka yang mengikuti tradisi.

Baca Juga: Menelusuri Keindahan Gunung Dempo: Permata Tersembunyi di Sumatera Selatan

Bagian dapur, atau yang disebut pawun, seringkali dibangun terpisah dari bagian utama rumah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X