Benteng Kuto Besak: Memelihara Jejak Sejarah dan Semangat Kebangsaan Palembang

photo author
DNU
- Rabu, 28 Februari 2024 | 12:50 WIB
Benteng kuto besak (BKB)  diperingati 21 Februari (Palembangeksis)
Benteng kuto besak (BKB) diperingati 21 Februari (Palembangeksis)

Terletak di atas "pulau" yang dikelilingi oleh Sungai Musi, Sungai Sekanak, Sungai Tengkuruk, dan Sungai Kapuran, Benteng Kuto Besak memiliki posisi strategis yang tak tertandingi.

Selain sebagai benteng pertahanan, benteng ini juga menjadi pusat kekuasaan tradisional Kesultanan Palembang Darussalam.

Peran dalam Perlawanan Terhadap Penjajah

Selama periode penjajahan Belanda, Benteng Kuto Besak menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa heroik dalam perlawanan Palembang terhadap penjajah.

Pada Perang Palembang 1819 yang pertama, benteng ini berhasil menahan serangan musuh meskipun ditembaki dengan peluru-peluru meriam.

Keberhasilan tersebut menjadi bukti ketangguhan dan keunggulan benteng ini dalam menghadapi ancaman dari luar.

Pelestarian Sebagai Warisan Berharga

Meskipun telah berabad-abad berdiri, Benteng Kuto Besak tetap menjadi simbol kebanggaan dan kehormatan bagi masyarakat Palembang.

Baca Juga: Wong Palembang Hebat, Putih Telur Bangun BKB, Kuning Telur untuk Buat Kapal Selam

Upaya pelestarian terus dilakukan untuk memastikan bahwa warisan berharga ini tetap terjaga dan dinikmati oleh generasi mendatang.

Peringatan Hari Jadi Benteng Kuto Besak menjadi momen untuk menghargai jasa para pendahulu dalam membangun dan mempertahankan kota Palembang.

Menginspirasi Generasi Masa Depan

Dengan mengenang sejarah gemilang Palembang melalui Benteng Kuto Besak, kita tidak hanya menghormati masa lalu yang megah, tetapi juga merayakan semangat kebangsaan dan keberanian yang telah mewarnai sejarah kota ini.

Sebagai bagian integral dari identitas Palembang, benteng ini akan terus menjadi penanda kekuatan, kebanggaan, dan ketahanan suatu bangsa.

Peringatan Hari Jadi Benteng Kuto Besak adalah panggilan untuk meneladani semangat juang para pahlawan masa lalu dalam memperjuangkan kebebasan dan kedaulatan bangsa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Rekomendasi

Terkini

X