Benteng Kuto Besak: Memelihara Jejak Sejarah dan Semangat Kebangsaan Palembang

photo author
DNU
- Rabu, 28 Februari 2024 | 12:50 WIB
Benteng kuto besak (BKB)  diperingati 21 Februari (Palembangeksis)
Benteng kuto besak (BKB) diperingati 21 Februari (Palembangeksis)

 

KetikPos.com -- Benteng Kuto Besak (BKB) bukan sekadar bangunan batu yang megah, tetapi juga lambang kejayaan dan ketahanan suatu bangsa.

Sebagai bagian integral dari sejarah Palembang, benteng ini telah menyaksikan berbagai peristiwa penting yang membentuk identitas dan karakter kota.

Perayaan Hari Jadi Benteng Kuto Besak adalah momen yang tepat untuk merefleksikan warisan berharga ini dan menghargai peranannya dalam menjaga keutuhan dan martabat kota Palembang.

Menggali Makna "Kuto Besak

Kuto Besak bukanlah sekadar nama, tetapi juga identitas yang menggambarkan kekuatan dan keberanian.

Dengan akar dari bahasa Sanskerta, "kuto" mengandung makna puri, benteng, atau kubu, sementara "besak" menunjukkan tinggi atau kokoh.

Gabungan kedua kata ini mencerminkan kekuatan dan ketahanan yang menjadi ciri khas benteng ini.

Baca Juga: Lawang Borotan (Gerbang Sisi Barat) Benteng Kuto Besak: Monumen Kejayaan dan Perjuangan Palembang

Proses Pembangunan yang Megah

Didirikan pada tahun 1780 oleh Sultan Muhammad Bahauddin, pembangunan Benteng Kuto Besak melibatkan kerjasama dan semangat gotong royong seluruh masyarakat Palembang.

Dengan dukungan penuh dari rakyat, benteng ini dibangun sebagai benteng pertahanan terakhir melawan penjajah Belanda.

Meskipun arsiteknya tidak diketahui dengan pasti, konon ada yang mengatakan bahwa arsiteknya berasal dari Eropa.

Baca Juga: Webinar Digelar Membahas Benteng Kuto Besak: Memperingati Warisan Sejarah dan Menyongsong Masa Depan*

Keberadaan yang Strategis

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Rekomendasi

Terkini

X