KetikPos.com -- Bulan Ramadan membawa bersamaan dengan dirinya tidak hanya ibadah dan spiritualitas yang mendalam, tetapi juga sejumlah tradisi yang khas dan unik di berbagai daerah di Indonesia. Salah satu tradisi yang paling mencolok adalah upaya membangunkan umat Muslim untuk sahur. Mari kita telusuri lebih jauh dan temukan kekayaan budaya di balik tradisi ini:
Baca Juga: Tradisi Dengo-Dengo: Memelihara Spiritualitas dan Kekompakan Komunitas di Bungku
1. Komprekan di Pantura:
Di sepanjang wilayah Pantai Utara Jawa (Pantura), tradisi ini dikenal sebagai Komprekan. Sejumlah pemuda berkumpul di tengah malam, membawa alat musik tradisional, dan berkeliling kampung untuk membangunkan masyarakat agar tidak melewatkan sahur.
2. Obrok-burok di Cirebon:
Di Cirebon, tradisi ini dikenal sebagai Obrok-burok. Sebuah kelompok masyarakat berkumpul sebelum fajar untuk memukul kentongan bambu dan memainkan alat musik tradisional lainnya, menciptakan suara yang merdu untuk membangunkan orang-orang untuk sahur.
3. Tektekan di Jawa Timur:
Di Jawa Timur, tradisi ini dikenal sebagai Tektekan. Pemuda-pemuda dari desa-desa sekitar berkumpul membawa alat musik seperti kendang dan gendang, dan dengan semangat memainkannya untuk membangunkan masyarakat.
Baca Juga: Menyambut Ramadan di Kabupaten Serdang Bedagai: Tradisi Ngabuburit dan Keberkahan Berbuka Puasa
4. Dekdukan di Semarang:
Di Semarang, tradisi ini dikenal sebagai Dekdukan. Sebuah kelompok anak muda berkumpul di pusat kota, membawa alat musik tradisional seperti angklung dan rebana, untuk menciptakan alunan yang indah dan membangunkan masyarakat untuk sahur.
5. Tumbilotohe di Gorontalo:
Di Gorontalo, tradisi ini disebut Tumbilotohe. Pemuda-pemuda berkumpul di sekitar desa dengan membawa alat musik tradisional seperti gong dan rebana, untuk membangunkan masyarakat dengan irama yang khas. 6. Ngarak Bedug atau Beduk Saur di Jakarta: