Memelihara Tradisi Budaya Sahur di Berbagai Penjuru Nusantara: Sebuah Perjalanan Melalui Ragam Tradisi

photo author
DNU
- Selasa, 12 Maret 2024 | 06:07 WIB
Tradisi membangu kan sahur beragam di Indonesia (Instagram @dinamikalibrary)
Tradisi membangu kan sahur beragam di Indonesia (Instagram @dinamikalibrary)

Baca Juga: Memelihara Identitas Budaya: Tradisi Buka Puasa sebagai Warisan Takbenda yang Berharga

Di Jakarta, tradisi ini dikenal sebagai Ngarak Bedug atau Beduk Saur. Orang-orang Betawi mengandalkan suara bedug atau petasan untuk membangunkan orang-orang agar bangun untuk sahur.

 7. Ubrug-Ubrug di Kuningan:

Di Kuningan, tradisi ini dikenal sebagai Ubrug-Ubrug. Sebuah kelompok pemuda membentuk tim untuk memainkan alat musik tradisional seperti genjring dan kentongan bambu, sambil berjalan di sepanjang jalanan kota untuk membangunkan masyarakat.

8. Percalan di Salatiga:

Di Salatiga, tradisi ini dikenal sebagai Percalan. Pemuda-pemuda berkumpul di tengah malam, membawa alat musik tradisional seperti bedug dan gong, untuk membangunkan masyarakat dengan suara yang meriah.

Baca Juga: Mengupas Tradisi Lebaran di Indonesia: Momen Kebersamaan dan Kebahagiaan yang Tak Terlupakan

 9. Bagarakan Sahur di Kalimantan Selatan:

Di Kalimantan Selatan, tradisi ini disebut Bagarakan Sahur. Sebuah kelompok pemuda berkumpul di tengah malam, membawa alat musik tradisional seperti seruling dan rebana, untuk membangunkan masyarakat di sepanjang sungai.

Tradisi-tradisi ini tidak hanya memastikan bahwa semua orang tidak melewatkan sahur, tetapi juga memelihara dan memperkaya warisan budaya Indonesia. Semoga tradisi-tradisi ini terus dilestarikan dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: DNU

Tags

Rekomendasi

Terkini

X